Nusantarakini.com, Banten. Persaingan merebut kursi gubernur Banten 2017 semakin ramai. Selain nama-nama yang sebelumnya sudah beredar di media massa, seperti Rano Karno, Wahidin Halim, Andika dan Mardiono, kini juga muncul Tb.Sangadiah.
Kemunculan nama Tb.Sangadiah sebagai balon gubernur Banten cukup mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Tb.Sangadiah adalah salah satu tokoh pendekar dan ulama Banten yang tidak pernah tertarik terjun ke dunia politik praktis.
Tb.Sangadiah, yang oleh masyarakat sering dipanggil dengan Abah ini, menyatakan serius akan maju di pilgub Banten 2017. “Saya sangat serius. Apa pun rintangannya akan saya lalui untuk bisa maju pilgub Banten,” tegas Tb Sangadiah saat ditemui reporter Nusantarakini.com di kediamannya beberapa waktu lalu.
Keseriusan Tb.Sangadiah maju pilgub Banten ini banyak diperhitungkan oleh banyak pihak. Walaupun secara popularitas nama Tb.Sangadiah belum terlalu menonjok, namun ia memiliki jaringan sosial yang sangat luas di Banten. Tb.Sagadiah adalah Ketua Umum DPP. Paguron Jalak Banten, sebuah organisasi pencak silat yang anggotanya puluhan ribu berada di propinsi Banten.
Tb.Sangadiah juga seorang tokoh ulama kharismatik yang memiliki jaringan santri hingga ke pelosok Banten. Dalam kesehariannya, ia pengasuh Pondok Pesantren Al-Bantani. Tb.Sangadiah merupakan Penasehat Utama di Tareqat Muktabaroh Tingkat Nasional. Tarekat ini diketuai oleh Habib Luthfi bin Ali bin Yahya, tokoh kyai kondang yang berdomisili di daerah Pekalongan – Jawa Tengah. Di kepengurusan PB NU, Tb.Sangadiah menjadi Mustasyar/Dewan Penasehat.
Secara finansial Tb.Sangadiah tampaknya tidak mengalami banyak kendala. Pasalnya ia juga seorang investor di berbagai perusahaan besar bertaraf Internasional. Ia kini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT. FUGRO INTERNATIONAL yang memiliki perwakilan di 83 Negara. Ia juga menjabat Presiden Komisaris PT. FEDCO OIL & MINING REFINERY, perusahaan yang beroperasi di bidang Oil Gas Industry & Refinery, Construction Industry, Mining Sector, Information System, Pengadaan Barang dan Jasa.
Dengan sederet kekuatan yang dimilikinya, Tb.Sangadiah tetap merendah. “Jangan lihat saya-nya, tapi lihat Bantennya yang butuh perubahan,” pungkas Abah. (*mayang kemuning)