Nusantarakini.com, Jakarta – Kapitalis non pribumi terkenal dengan bendara Lippo Group lewat anak usahanya PT Lippo Cikarang Tbk menandatangani nota kesepahaman dengan dua investor China darataan, Shenzhen Yantian Port Group Co. Ltd dan Country Garden Holdings Co. Ltd. Kesepakatan itu untuk memgubah Kawasan Cikarang yang berada di Bekasi tersebut menjadi Industri Indonesia – Shenzhen. Shenzhen adalah kota industri terkenal di daratan China.
Chief Marketing Officer Lippo Cikarang Stanley Ang menjelaskan kerjasama tersebut meliputi tiga tahap pengembangan. Tahap pertama rencananya akan dimulai kuartal pertama tahun depan dengan nilai investasi Rp190 triliun.
Kongsi ketiga kapitalis tersebut diwujudkan dengan mendirikan dua perusahaan patungan, masing-masing akan mengembangkan kawasan industri dan proyek properti komersial lain.
“MoU dulu, ini langkah awal antara ketiga pihak. Isinya, kita mau step apa selanjutnya. Ada beberapa fase yang mau kita kerjasama kan,” katanya usaha penandatanganan MoU, Selasa (24/5/2016) petang.
Stanley menjelaskan kongsi tersebut merupakan rintisan untuk meningkatkan investasi China ke Indonesia. Kawasan industri tersebut diproyeksikan bagi perusahaan multinasional dari Shenzen untuk mendirikan pabrik bagi industri teknologi tinggi.
Secara strategis, kongsi tersebut untuk menyokong realisasi jalur maritim, one belt one road. One belt one road merupakan upaya membangun kembali Jalur Sutra di dalam rangka menguntungkan China.
Stanley masih enggan untuk menyampaikan komposisi modal antara Lippo dan kedua mitra asing mereka tersebut. Dia juga belum menyampaikan luasan lahan yang akan digarap melalui kerjasama tersebut.
Kongsi tersebut rencananya akan mengembangkan kawasan industri Lippo Cikarang seluas 3.000 hektar yang saat ini masih tersisa 20% yang belum dikembangkan.
Selain itu, ketiganya juga akan mengembangkan proyek di Orange Country, Cikarang, yang luasnya masih tersisa 300 hektar dari 322 hektar. (sed)