Nusantarakini.com, Jakarta- Pelajaran berharga dari berita seorang muslimah tapi jualan nasi uduk babi di Lippo Mall.
Menghadapi luapan banjir informasi seperti sekarang yang mengucur deras baik dari saluran media formal maupun lewat medsos, kita dituntut lebih selektif dan ketat sebelum menelan sebuah informasi apalagi untuk menyebarkannya. Sebab, bisa-bisa malah menjadi bumerang bagi orang lain dan diri kita sendiri.
Berita yang menjelma menjadi viral tentang sosok wanita berjilbab tetapi berjualan nasi uduk babi merupakan pelajaran berharga bagi siapa pun. Wanita itu mungkin tidak menyadari saat dirinya dipublikasikan oleh seseorang yang mengambil gambarnya. Saat dipublikasikan, kesan yang muncul bermacam-macam. Di saat sentimen Islam lagi peka seperti sekarang, banyak yang mengambil kesimpulan bahwa telah terjadi pelecehan agama. Orang pun marah dengan hal tersebut. Sebagian ada yang menuduh, baik si pemilik warung maupun wanita berjilbab sengaja melecehkan Islam. Wanita berjilbab itu pasti dipaksa majikannya, demikian opini yang berkembang. Syukurlah belum ada aksi labrak ke tempat perkara.
Ternyata yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu tidak terjadi pemaksaan. Si majikan sudah ingatkan, tetapi wanita berjilbab ingin tetap bekerja asalkan tidak menyentuh babi. Keterangan ini diperoleh dari lapangan melalui seorang penggiat dakwah muallaf, Hanny Kristianto.
Yang diperlukan sekarang adalah apakah terdapat unsur kesengajaan dari majikan yang bersangkutan membiarkan tersiarnya kehebohan yang akan menjurus sentimen agama dan pelecehan. Hal itu perlu diserahkan kepada yang berwajib.
Oleh sebab itu, jika menghadapi informasi yang belum valid, panduan berikut dapat menolong untuk tidak termakan kesalahan.
Pertama, periksa dulu, baru cerna. Allah memberikan bimbingan yang bagus seperti dalam ayat berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Al Hujuraat:6)
Kedua, periksa kapasitas dan pengetahuan diri sendiri.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS Al-Israa’ : 36)
Ketiga, menahan diri untuk tidak jatuh menjadi penuduh.
“Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya, “hai orang kafir,” maka kata itu akan menimpa salah satunya. Jika benar apa yang diucapkan (berarti orang yang dituduh menjadi kafir); jika tidak, maka tuduhan itu akan menimpa orang yang menuduh”.
Kisah heboh wanita berjilbab tetapi berjualan babi dengan majikan bernama Oey Cecilia dan Tommy beragama Kristen Kharismatik kiranya jadi pelajaran berharga bagaimana harusnya kita menghadapi dan memperlakukan berita yang masih belum valid.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.An-Nahl:125) (sed)