Nusantarakini.com, Jakarta. Kemarahan Rakyat Jakarta korban gusuran Gubernur Ahok sudah meluap. Demonstrasi berulangkali digelar. Yang terakhir beberapa dari rakyat korban gusuran tersebut tertembak dan terluka di depan KPK.
Mereka mengharapkan suara Prabowo dapat menyambung lidah mereka yang kelu. Namun yang diharapkan tidak terjadi sama sekali. Rakyat mengharapkan perannya, karena satu-satunya yang dipercaya berwibawa untuk menyuarakan aspirasi tersebut, yaitu Prabowo. Namun hal itu sama sekali tidak terwujud.
Akibat tidak disuarakannya aspirasi rakyat oleh Prabowo, muncullah kebimbangan di tengah-tengah masyarakat. Jangan-jangan ada main mata antara yang bersangkutan dengan pemerintah yang berkuasa. Sebab publik masih ingat, baik Jokowi maupun Ahok merupakan tokoh besutan yang bersangkutan, sekalipun di akhir kisah mereka tampak berseberangan.
Sebagai pihak yang pernah terlibat mengorbitkan kedua penguasa tersebut, pantas sekali jika Prabowo dapat mengingatkan mereka. Dia tidak seharusnya bungkam dengan keresahan yang menimpa masyarakat.
Saat ini disebabkan kedudukannya sebagai figur sentral di seberang pemerintah, maka kekuatan-kekuatan politik lain seperti PKS terlihat seolah tersandera di bawah ketiak Prabowo. Akhirnya fungsi advokasi yang harusnya disandang oleh PKS, menjadi hilang. (sed)