Fikh tentang Ghanimahmu Mungkin Keliru

Nusantarakini.com, Jakarta – Ghanimah itu adalah harta rampasan perang. Tentang hal ini, Islam mengaturnya dengan baik sekali. Sebab kalau tidak diatur, bisa jadi masalah. Masalah pertama, bisa soal status. Nanti orang seenaknya dikit-dikit, bilang ghanimah. Padahal nggak ada status perang dengan orang kafir harbi. Merampok, dibilangnya ghanimah, untuk membenarkan perampokannya. Kedua, kalau tidak diatur, orang yang merebut ghanimah, bisa sesuka-sukanya. Dia ambil…

Read More

Imperialisme & Pabrik Bubur Kertas

Nusantarakini.com, Jakarta – Aku membaca sebuah laporan lama. Tentang sebuah pabrik raksasa bubur kertas di pedalaman Filipina. Di zaman Ferdinand Marcos. Presiden Filipina yang digulingkan rakyat. Begini ceritanya. Zaman itu, zaman pembangunan. Zaman modernisasi. Sama seperti Indonesia. Watak kekuasaan politiknya sama. Militer digerek berkuasa. Menjadi agen kapitalisme global. Penjadi jongos Barat, menghisap dan menghabisi SDA negaranya sendiri. Diatur…

Read More

Melayu Sedang dalam Target Rekayasa Destabilisasi?

Nusantarakini.com, Bandung – Keonaran dan hantu mencekam sedang beroperasi di bumi Melayu. Kenapa bumi Melayu? Ada apa? Untuk apa? Sejak Jokowi berkuasa telah merangsang meningkatnya gerakan politik dengan sentimen suku dan agama. Satu yang paling menyita perhatian ialah dinamika gerakan politik di basis puak Melayu. Yang paling menonjol ialah Riau dan Asahan – Tanjung Balai. Pada saat yang sama, dari basis ini…

Read More

Selusin Fakta Bahwa Ternyata Indonesia Bukan Negeri Merdeka

Nusantarakini.com, Jakarta – Belakangan, orang makin keras dan gendeng saja dalam berebut kekuasaan. Apalagi difasilitasi pula oleh sistem demokrasi semu, tapi liberal abis. Ada kaos 2019 ganti presiden segalalah. Ada junjungan sekelompok orang yang pakai stunmantlah. Semua hanya untuk kuasa. Semua hanya kedok. Tapi rakyat dibuat layaknya adu kambing. Modar. Walaupun yang di atas tetap masih…

Read More

Puisi Zaman Keraguan: Titik Zenith Masa Kekuasaan Jokowi

Nusantarakini.com, Jakarta – Menjelang kematiannya pada 1873, pujangga agung Keraton Surakarta, R Ng Ranggawarsita, menulis puisi ratapan, “Serat Kalatidha” (Puisi Zaman Keraguan). Bait pertama puisi tersebut bersaksi, “Kilau derajat negara lenyap dari pandangan. Dalam puing-puing ajaran kebajikan dan ketiadaan teladan. Para cerdik pandai terbawa arus zaman keraguan. Segala hal makin gelap. Dunia tenggelam dalam kesuraman”….

Read More

Ini Maksud Sebenarnya ‘the Magic Number’ LSI Denny JA

Nusantarakini.com, Jakarta –  Survei LSI Denny JA (DJA) terbaru mengunggulkan pasangan Capres Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin (JOKMAR) sebesar 52 persen dari pasangan Prabowo Sandi (PADI), tidak hanya menyentak perhatian publik secara luas, tetapi juga menuai kontroversi. Bagaimana tidak mengagetkan, dalam kenyataan sejak diumumkan secara resmi pasangan capres dari kedua kubu dan didaftarkan ke KPU,…

Read More

Indonesia Pasca Westernisasi: Kembali Ke Agama?

Nusantarakini.com, Jakarta – Fenomena meningkat dan meluasnya gaya hidup religius di Indonesia hari-hari ini bukanlah tanpa sebab. Sepanjang 90-awal hingga dewasa ini, semarak dan populernya gaya hidup religius menembus tidak hanya kaum urban dengan latar santri, tapi juga merembes kepada kelompok sosial awam terhadap agama. Ada satu faktor penting melandasi fenomena ini, yaitu psikologis manusia yang…

Read More

Refleksi Kemerdekaan ke-73: Ironi Infrastruktur Mentereng, Rakyat Masih Susah

Nusantarakini.com, Jakarta –  Kebijakan Jokowi yang memprioritaskan infrastruktur ternyata gagal mengerek kesejahteraan rakyat. Buktinya selama 4 tahun memimpin Indonesia, angka kemiskinan turun tidak signifikan. Per Maret 2018, angka kemiskinan masih terekam sangat besar yakni 9,82 persen atau sebesar 25,95 juta jiwa. Dibandingkan di tahun terakhir SBY berkuasa, angka tersebut tidak berbeda jauh. Per Maret 2014,…

Read More

Pilpres Jahiliyah Harus Distop! (3)

Nusantarakini.com, Jakarta –  Dengan Pemilihan Presiden yang diawali dengan seleksi oleh MPR terhadap ratusan Calon, maka tidak akan ada Money Politics seperti yang selama ini terjadi. Sebagai bangsa Nusantara (Nusa-Anta-Tarok, Jagoan dari Negara Kepulauan) yang Gagah Perkasa, praktek-praktek “Jahiliyah” macam Money Politics itu harus diharamkan. Kita masih ingat, bagaimana di zaman Pak Harto berlangsung Serangan-serangan…

Read More

Pilpres Jahiliyah Harus Distop! (2)

Nusantarakini.com, Jakarta –  Memang sistem Pilpres dan Pileg sekarang ini adalah Sistem Jahiliyah yang harus distop. Kecuali tidak akan mungkin menghasilkan Kepemimpinan yang diinginkan dan dibutuhkan Rakyat, Bangsa dan Negara, juga mengakibatkan Negara kacau dan rusak. Yang akhirnya akan menjadi santapan para penjajah Asing dan Aseng. Kalau sistem ini berlanjut sampai di 2019, siapa pun…

Read More

Pilpres Jahiliyah Harus Distop!

Nusantarakini.com, Jakarta –  Pemilu tahun 1999 diikuti oleh 48 Partai Politik. Sebuah lompatan besar pasca Soeharto dengan 2 Partai dan 1 Golongan, terakhir pada Pemilu 1997. Antara 1997 dan 1999 terlalu dekat, sehingga perubahan besar itu tidak menimbulkan perbaikan pada Kepemimpinan Negara ini secara signifikan. Rakyat masih terbelenggu oleh pikiran Orde Baru. Bahkan membawa pula…

Read More

Blunder Pernyataan Jokowi, Mungkinkah Ada Unsur Pidana? 

Nusantarakini.com, Jakarta –  “…kalau diajak berkelahi harus berani”, “… lanjut, lawan, libas.” Pernyataan yang disampaikan Jokowi tidak bisa dilihat sebagai persoalan kecil karena disampaikan oleh seorang kepala negara dan kepala pemerintahan. Setali tiga uang. Ngabalin interpreter isi kepala bosnya yang tak kalah bahayanya bagi ancaman keutuhan NKRI. Tema tulisan saya kali ini seputar pertanyaan :…

Read More

Pancasila sebagai Politik Hukum Negara

Nusantarakini.com, Jakarta –  Perkembangan dunia semakin hari semakin pesat setelah perang dunia kedua sangat menpengaruhi proses berbangsa dan bernegara setiap Negara, khususnya Indonesia. Perkembangan harus disikapi secara jernih supaya kita tidak terjebak politik yang dimainkan Negara-negara maju, apabila kita memahami skema politik Negara maju, maka dari situ sebagai pintu masuk Indonesia, dimana peranannya sebagai Negara…

Read More

Agar UAS Mau Nyawapres, Hanya Perlu Tiga Panggilan Telepon

Nusantarakini.com, Jakarta –  Gonjang ganjing soal Ustadz Abdul Somad (UAS) yang belum mau menerima tawaran menjadi cawapres PS, sebetulnya tidaklah rumit. Seharusnya sudah bisa tuntas sejak kemarin-kemarin. Dalam 5-6 hari ini, semua sibuk melakukan berbagai cara agar UAS menjadi lembut hatinya. Kasak-kusuk itu sangat wajar. Memang begitulah yang harus dilakukan. Mendatangi UAS, berdiplomasi untuk meyakinkan…

Read More