Sastra

Kelit, Kalut dan Kulit

Nusantarakini.com, Bekasi –

  • Ia terus berkelit, namun kebohongannya tetap melegenda.
  • Ia terus berkelit, namun kepalsuannya tetap menggema.
  • Ia terus berkelit, namun kecurangannya tetap menganga.
  • Ia terus berkelit, namun kejahatannya tetap nyata menjelma.

 

  • Ia merasa kalut, karena tak lagi berkuasa.
  • Ia merasa kalut, karena tanpa data tanpa fakta.
  • Ia merasa kalut, karena pemujanya hanya sekedar paduan suara.
  • Ia merasa kalut, karena diselimuti hina dan nista.

 

  • Ia hanya punya kulit, tapi kehilangan rasa dan asa.
  • Ia hanya punya kulit, tapi tak bisa melindungi jiwa raga.
  • Ia hanya punya kulit, tapi dengan bercak dosa mengandung karma.
  • Ia hanya punya kulit, tapi mengidap sakit hingga tak terkira. [mc]

Bekasi Kota Patriot, 8 Dzulhijah 1446 H/4 Mei 2025.

*Yusuf Blegur, Mantan Presidium GMNI, Ketua Relawan BroNies. 

Terpopuler

To Top