Opini

Adu Gagasan Ala Anies Baswedan


15 May 2023, 17:32
Credit Photo: Facebook/Anies Baswedan
Dilihat   112

Oleh: KRT Purbonagoro, Pengamat Poleksosbud

NUSANTARAKINI.COM _ Pendaftaran calon presiden untuk pemilu 2024 memang baru resmi dibuka pada 19 Oktober 2023. Namun, sudah mengerucut beberapa nama bakal capres yang kemungkinan akan maju di kontestasi pemilihan presiden 2024.

Nama yang pertama dideklarasikan adalah Anies Baswedan, diikuti Ganjar Pranowo, dan sepertinya segera disusul Prabowo Subianto. Rasanya pilpres 2024 akan diikuti oleh tiga capres yang namanya sudah disebutkan. Kecil kemungkinkan akan ada empat nama, meskipun itu mungkin juga terjadi.

Dari tiga nama tersebut, rakyat Indonesia harus tahu, apa saja gagasan yang akan diusung oleh para bacapres yang nantinya akan menjadi capres. Dari beberapa waktu belakangan, Anies Baswedan terlihat paling sering mengajukan gagasan apa yang akan dilakukan untuk Indonesia di masa mendatang.

Menariknya, gagasan yang disampaikan oleh Anies Baswedan selalu menjadi perhatian dan perbincangan hangat. Kita semua tahu, terakhir Anies memberikan pidato pada acara dukungan relawan di Istora Senayan pada 7 Mei 2023 yang bertepatan dengan ulang tahun Anies Baswedan.

Gagasan pertama yang menjadi materi pidato Anies terkait dengan masalah ekonomi. Ia menjelaskan mengenai kondisi ekonomi Indonesia saat ini adan visinya di masa depan.

“Inilah yang kita akan arah ke depan: satu perekonomian, satu kesemakmuran, bukan kemakmuran tinggi di satu kota dan rendah di wilayah lain. Bukan kemakmuran tinggi di satu pulau dan lemah di tempat lain. Kita ingin ketimpangan-ketimpangan seperti ini dibereskan untuk semuanya,” kata dia.

Apa yang diucapkan Anies Baswedan bukan impian belaka. Anies sudah pernah menghadapi masalah tersebut saat memimpin DKI Jakarta. Daerah kepulauan Jakarta, khususnya daerah terluar menghadapi ketimpangan ekonomi selama puluhan tahun. Anies menyelesaikan masalah tersebut ketika memimpin DKI Jakarta.

Anies menyediakan pasar, ATM, listrik, dan kebutuhan dasar lainnya di Pulau Sebira, pulau terluar DKI Jakarta yang lebih dekat ke Provinsi Lampung. Kemudahan dalam mengakses bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau bisa dirasakan masyarakat Pulau Sebira dan pulau-pulau lainnya yang tersebut di Kabupaten Kepulauan Seribu saat Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Gagasan berikutnya adalah tentang pentingnya mengalihkan subsidi untuk kepentingan masyarakat luas. Anies menyatakan, bahwa subsidi untuk mobil listrik, sebaiknya dialihkan untuk subsidi transportasi publik. Sebab, transportasi publiklah yang akan menyelesaikan masalah polusi dan kemacetan.

Sebagai gambaran, emisi per kapita per kilometer yang dihasilkan mobil listrik lebih tinggi dibanding bus berbahan bakar minyak. Apalagi bila dibanding bus listrik. Mobil listrik menghasilkan emisi per kapita 99, sedangkan bis berbahan minyak hanya menghasilkan emisi per kapita 38. Sementara bus listrik lebih kecil lagi, hanya 22.

Anies memiliki misi agar jalan-jalan di Indonesia, termasuk jalan tol, akan dipenuhi oleh transportasi publik seperti bus listrik, sehingga bisa jadi solusi untuk mengatasi kemacetan dan polusi. Jadi bukan jalanan yang dipenuhi dengan kendaraan pribadi yang sering jadi penyebab kemacetan.

Hal tersebut, lagi-lagi sudah dibuktikan di Jakarta. Anies membuat program JakLingko untuk mengatasi kemacetan dan polusi di Jakarta. Program Anies ini berhasil menarik warga dan komuter untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Tahun 2017, penumpang TransJakarta sebesar 144 juta, lalu naik menjadi pada 187 pada 2018. Tahun 2019 jumlahnya naik lebih signifikan menjadi 265 juta dalam setahun. Tren kenaikan jumlah penumpang angkutan umum juga naik di awal 2020. Di awal tahun 2020, penumpang bus (TransJakarta dan bus umum) mencapai 1 juta per hari. Sayang tren tersebut terhenti akibat adanya pandemi.

Anies secara konsisten terus mengemukakan gagasan-gagasan besar untuk Indonesia, berdasar pengalaman kesuksesan memimpin DKI Jakarta selama lima tahun. Kita melihat, baru Anies Baswedan yang sudah mengemukakan gagasan besar. Sementara bacapres lainnya, belum ada yang menunjukkan gagasan besarnya. Masih sebatas membangun pencitraan di depan kamera.

Indonesia, jelas butuh pemimpin yang memiliki gagasan, ide, visi, dan misi besar untuk memimpin negeri. Sebab, Indonesia dibangun dari gagasan-gagasan besar para pendiri bangsa seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan lainnya. Dan itu ada pada sosok Anies Baswedan.

Facebook Comments

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!