Ketua Banteng Wareng: Anies Pemersatu Marhaen Tua-Marhaen Muda

Nusantarakini.com, Jakarta –Ketua Banteng Wareng, Gilang Purwata, menyampaikan pedoman kaum marhen dalam memilih pemimpin. Mereka mempunyai pedoman yang merupakan acuan bagi kaum Marhaen, yaitu “3 JANGAN dan 5 HARUS.”

“Bagi kaum Marhaen, 3 JANGAN itu yang pertama jangan memilih pemimpin yang merugikan rakyat, kedua, jangan memilih pemimpin yang menyakiti hati rakyat, dan ketiga, jangan memilih pemimpin yang membohongi rakyat,” ungkap Gilang Purwata dalam keterangannya kepada Nusantarakini.com, Jakarta, Sabtu (31/12/2022).

Sedangkan 5 HARUS yang menjadi pedoman kaum Marhaen, lanjut Gilang, yaitu keharusan bagi kaum Marhaen dalam memilih pemimpin adalah: pertama, harus memilih pemimpin yang disiplin. Kedua, harus memilih pemimpin yang jujur. Ketiga, harus memilih pemimpin yang setia mengawal kepentingan rakyat. Keempat, harus memilih pemimpin yang bisa menjadi contoh yang baik (tidak cacat hukum dan tidak cacat moral). Dan kelima, harus memilih pemimpin yang seluruh hidupnya diabdikan untuk berjuang membela kepentingan rakyat.

Menurut Gilang, pemimpin harus merupakan inti dari kaum Marhaen dan merupakan cermin hidup dan kehidupan kaum Marhaen. Artinya hidup dan kehidupan pimpinan harus sama atau hampir sama dengan kaum Marhaen yang dipimpinnya.

“Tidak ada jurang pemisah antara pimpinan dengan kaum Marhaen dari arti ekonomi, dalam arti komunikasi sosial, dan dalam arti ideologi,” tandasnya.

Gilang juga berkeyakinan, dalam konteks Pemilu 2024, figur Anies dianggap sebagai pemimpin yang mampu mewakii dan membawa perasaan, pikiran dan tindakan kaum marhaen.

“Fenomena Anies 2024 adalah Jokowi 2014. Tingkah laku yang sederhana, cerdas, pemberani dan mampu mengayomi serta menggerakkan rakyat. Maka tidak salah jika Anies dianggap mampu mempersatukan kaum marhen tua dan muda,” pungkasnya. [mc]