Nasional

Sebut Anies Gagal Total Bahagiakan Warga DKI, Dedek “Uki” Prayudi Diminta Belajar Baca Data

NUSANTARAKINI.COM _ Eks jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek “Uki” Prayudi menuding Anies Baswedan gagal total membahagiakan warga DKI Jakarta selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hal itu dia sampaikan dalam akun YouTube Cokro TV pada Senin (12/12/2022).

Uki juga menggunakan survei Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai penguat. Namun, Prof. Joel Picard dalam akun Twitter pribadinya, @sociotalker menilai, skor indeks kebahagiaan dari 2017 hingga 2021 mengalami penurunan.

Akan tetapi, dia menyebut, perlu tahu parameter yang digunakan dalam mengukur Indeks Kebahagiaan tersebut.

Menurut Joel, untuk mengukur kebahagiaan manusia itu sangat kompleks karena ada banyak faktor yang memengaruhi.

Dia menjelaskan, BPS menggunakan tiga dimensi yang diukur dan secara sosiologis, faktor yang paling relevan dengan kondisi ruang urban adalah Dimensi Kepuasan Hidup dan dua dimensi lainnya bersifat individu yaitu Dimensi Perasaan dan Dimensi Makna Hidup.

Jika ingin fair, Joel menyampaikan, untuk mengukur sejauh mana kebijakan pemerintah DKI berdampak pada kebahagiaan warga DKI, maka perlu berlu berfokus pada Dimensi Kepuasan Hidup.

Hasilnya, skor Dimensi Kepuasan Hidup di Jakarta justru mengalami kenaikan antara 2017 dan 2022, yakni 71,70 ke 75,25, kata Joel.

“Jadi, sebenarnya tingkat kebahagiaan warga DKI dalam aspek kepuasan hidup mengalami perbaikan yang cukup signifikasn selama 4 tahun terakhir,” kata Joel.

Dia menambahkan, yang lebih penting adalah soal diksi daerah paling tidak bahagia. Joel menyebut, BPS sebenarnya tidak pernah menggunakan diksi tersebut, namun medialah yang mengeluarkan diksi itu dengan melihat ranking terbawah berdasarkan skor diksi yang diberikan BPS.

Namun demikian, Joel mengungkapkan ada masalah dari situ.

“Kalo kita perhatikan, jarak skor antara provinsi paling tinggi dengan provinsi yang paling rendah itu kurang dari 10 point. Sementara, skala skor itu 100, jadi sistem ranking ini tidak meaningful karena skor semua provinsi tidak terlalu jauh berbeda,” jelasnya.

Kemudian, dia memaparkan cara membaca skor Indeks Kebahagiaan.

“Mestinya dengan pake sistem kategorisasi, jadi skala 100 itu kita bagi ke dalam 4 kategori,” ujarnya.

Kategori yang dimaksud itu adalah sangat tidak bahagia, tidak bahagia, bahagia, dan sangat bahagia.

Dia pun menunjukkan, apabila menggunakan kategorisasi itu, maka seluruh provinsi di Indonesia masuk kategori bahagia. Lalu, bagaimana dengan warga Jakarta?

Dengan tegas, Joel berpendapat, Uki sebaiknya belajar data terlebih dahulu.

Dia juga menegaskan, grafik skor Indeks Kebahagiaan yang dibagikan Uki dibuat secara manipulatif agar memberi kesan betapa jauhnya jarak antara skor terendah dan tertinggi.

“Grafiknya jadi tidak proporsional gitu. Yang terzolimi Banten, masa cuma secuil gitu. Hahaha, jahat banget!” tuturnya.

Terpopuler

To Top