Nusantarakini.com _ Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau lokasi ngunduh mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Pura Mangkunegaran Solo, Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (20/11/2022).
Bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Erick mulai mempersiapkan acara pernikahan Kaesang yang akan digelar pada 10 Desember mendatang, diikuti acara ngunduh mantu keesokan harinya.
Melalui keterangan tertulis, Erick menyampaikan, terdapat sejumlah persiapan, sehingga ingin memastikan agar ini berjalan optimal pada hari-H nanti.
Namun, apa yang dilakukan Erick bersama kedua menteri lainnya tersebut tidak sesuai dengan tugas dan fungsi yang seharusnya mereka lakukan selama menjabat sebagai Menteri.
Dalam laman resminya, Kementerian BUMN memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang BUMN untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Pembinaan BUMN tersebut termasuk dalam pembinaan entitas yang dikendalikan oleh BUMN baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai ketentuan.
Tentu saja, tinjau lokasi itu boleh dilakukan apabila tugas pokok Kementerian BUMN tersebut diubah termasuk untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan acara ngunduh mantu.
Sedangkan, Kementerian BUMN memiliki persoalan utang sebesar Rp1.500 triliun pada 2021. Meski, pak Erick sebelumnya mengatakan, utang tersebut masih lebih baik dibanding sebelumnya, tapi mbok ya masa utang melulu. Perusahaan pelat merah, seperti Pertamina dan PLN bahkan sering kali merugi.
Kerugian Pertamina mencapai Rp 191,2 triliun dan PLN mengalami kerugian sebesar Rp 71,1 triliun.
Akhir tahun lalu, Erick sempat melempar wacana Presiden 3 Periode. Saat itu, dia berpendapat, jabatan Presiden 3 Periode belum tentu jelek. Ataukah, dengan ini, perusahaan pelat merah tidak akan merugi setelah Kaesang menikah nantinya? Mudah-mudahan. Sehingga, Erick bersedia ke sana.
Sementara, Menteri Bahlil pada Juni lalu, mengajak anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meneriakkan ‘lanjutkan’ di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi merespons hal itu dengan berbicara soal Indonesia sebagai negara demokrasi.
Teriakan ‘lanjutkan’ itu terdengar kala Bahlil mengakhiri sambutannya sebagai Ketua Dewan Pembina Hipmi di acara perayaan 50 tahun Hipmi.
Padahal, Kementerian Investasi/BKPM memiliki tugas pokok dalam melaksanakan koordinasi kebijakan dan pelayanan di bidang penanaman modal berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Apakah acara ngunduh mantu Kaesang dan Erina ini akan membuat negara memperoleh investasi? Entahlah. Satu hal yang pasti, ini tidak sesuai dengan tupoksi yang seharusnya dilakukan Bahlil.
Kemudian, terakhir, tentu saja, Kementerian Sekretariat Negara tidak memiliki tugas seperti ini.
Lalu, apa gunanya Event Organizer (EO) jika ketiga Menteri harus repot-repot datang untuk memastikannya? Jika alasannya, ini adalah akhir pekan. Bukankah, lebih baik menghabiskan waktu bersama keluarga ketimbang repot-repot datang ke lokasi acara Kaesang dan Erina ini?
Oktober lalu, Wakil Presiden Nigeria mengatakan, memegang jabatan politik lebih merupakan kesempatan untuk melayani dan berdampak positif bagi kehidupan jutaan orang daripada prestise yang menyertai jabatan tersebut. Namun, yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya. Akan tetapi, dengan kejadian ini, mungkin bisa memperkuat alasan kenapa menteri menjadi profesi paling tidak dipercaya di dunia setelah politisi sesuai Laporan Ipsos 2022.