Revitalisasi RTH Kemayoran, Gubernur DKI Anies Gandeng UGM

NUSANTARAKINI.COM-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggandeng Universitas Gadjah Mada untuk penataan dan revitalisasi ruang terbuka hijau kawasan Kemayoran.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov DKI dan UGM dilakukan langsung oleh Gubernur Anies Baswedan dan Rektor UGM Panut Mulyono serta Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran, Medi Kristianto di Kantor Pusat UGM, Rabu, 25 Mei 2022.

Anies mengatakan nota kesepahaman ini bertujuan menjadikan kompleks Kemayoranmenjadi ruang ketiga yang berkontribusi terhadap lingkungan hidup dan sosial masyarakat.
Sehingga, kata Anies, bisa ikut menurunkan emisi gas rumah kaca pada 2030 dan net zero emission pada 2050.

“DKI Jakarta bertugas menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen di 2030 dan saat ini sudah mencapai 26 persen. Saya yakin dalam 3 tahun lagi bisa capai 30 persen,” katanya seperti dikutip dari laman UGM, Rabu, 25 Mei 2022 lalu.

Menurut Anies, UGM memiliki kekuatan konspetual frame work yang kuat dan bisa menjadi pedoman pengembangan kawasan dalam jangka panjang. “Harapannya ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru yang terbangun akan berkelanjutan kedepannya,” jelasnya.
Panut Mulyono berharap kerja sama yang telah disepakati bersama bisa segera direalisasikan dan bermanfaat bagi semua pihak.

“Mudah-mudahan kerja sama ini benar-benar bisa diimplementasikan dalam pekerjaan riil sehingga memberikan manfaat bagi ketiga belah pihak,” paparnya.
Panutmenjelskan ruang publik memiliki peran penting bagi masyarakat DKI untuk menjalankan aktivitas. Oleh sebab itu, keberadaan ruang publik yang sehat, nyaman, dan menyenangkan sangat diperlukan.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Medi Kristianto menjelaskan pusat pengelolaan kompleks Kemayoran merupakan bagian dari pelayanan publik di Jakarta.
Saat ini pihaknya mengelola 454 hektare kawasan terbuka dengan 5 hektare diantaranya hutan dengan vegetasi yang beragam. Lalu, 40 hektare berupa lapangam golf yang menjadi daerah resapan air dan ruang terbuka hijau dan 17 hektare berupa danau untuk pengendalian banjir di sekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.

UGM, kata dia, akan mendampingi perencanaan dan penataan Kompleks Kemayoran sebagai sarana interaksi dan rekreasi masyarakat menjadi lingkungan inklusif.
Selain kerja sama penataan dan revitalisasi Kemayoran, UGM dan DKI juga menjalan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, pengbadian masyarakat dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.