Nusantarakini.com, Jakarta –
Sebagai orang Jogja, Anies Baswedan itu sangat Njawani. Dia tak pernah ngudal-udal kesalahan orang, apalagi memaki-maki di depan umum. Kalau ada anak buah salah ~ Anies lebih memilih prinsip “mikul dhuwur mendem jero”, menceritakan hal-hal yang baik saja, sementara yang jelek ia pendam dalam-dalam.
Jadi jika kita mendengar cerita gosip atau berita media di mana Anies disalah-salahkan karena mundurnya/berhentinya anak buah. Yang digambarkan serba kredibel, serba berprestasi, serba mumpuni. Kita bisa menduga bahwa cerita sesungguhnya tak sehebat itu sebenarnya. Ada alasan rasional kenapa seseorang harus berhenti atau mundur. Ada bukti capaian key performance indikator yang tak tercapai, ada hasil pemeriksaan inspektorat yang menemukan kesalahan, ada surat komplain atau ketidakpuasan dari kolega atau lembaga lain yang membuat pekerjaan tak bisa jalan dll dll. Ada catatannya di internal Pemda, alasan yang membuat seorang pejabat terpaksa mundur atau berhenti.
Saya pernah mengetahui kasus seperti ini. Sebab kami juga mendapatkan laporan dari lembaga berwenang tentang kebijakan si pejabat yang improper, melanggar aturan, bahkan bertendensi korupsi. Si pejabat pada akhirnya dibebastugaskan memang, tapi tetap tanpa ada narasi negatif dari Anies Baswedan.
Narasi di luar ya begitu: pejabat berprestasi kok diberhentikan, ada apa dengan Anies Baswedan?
Orang yang berpikir jauh pasti bisa membaca. Tak mungkin orang diberhentikan atau mundur tanpa ada kesalahan. Apalagi kita juga tahu, jika seorang ASN atau pejabat dilanggar haknya ada mekanisme perlindungan dari Komite ASN. Mereka akan selalu bisa melaporkannya ke KASN jika diberhentikan sewenang-wenang.
Maka tanpa ada laporan resmi pelanggaran hak ke KASN, gosip hanyalah gosip.Yang diceritakan sepihak. Tak akan ada counter memang, karena Anies Baswedan lebih memilih menyimpan rapat aib orang demi menjaga martabat baik seseorang.
Apa yang ingin dilakukan Anies sebetulnya sederhana saja: memenuhi janjinya kepada warga Jakarta. Apa boleh buat, orang-orang yang tak bisa bekerja sama mewujudkan janji Anies harus mundur. Sebab sebagai pemimpin ia punya amanah yang harus diemban, dengan serius.
Maka, sangat mudah diduga sebenarnya. Orang-orang yang mempersoalkan pengunduran diri pejabat, ya dari kelompok itu-itu saja. Yang ingin Anies gagal memenuhi janji kepada rakyat Jakarta. [mc]
*Tatak Ujiyati, TGUPP DKI Jakarta.
