Nusantarakini.com, Luwuk –
Jumlah pasien positif corona di Sulawesi Tengah terus bertambah. Pada hari Jum’at (10/4/2020) jumlah terkonfirmasi positif corona adalah 14 orang. Namun pada hari Sabtu (11/4/2020) jumlah ini bertambah lagi menjadi 19 orang.
“Jumlah kasus positif di Sulteng pada hari ini bertambah 5 orang pada data pusdatina covid 19 pemprov sulteng , yakni 1 PDP rujukan RSUD Morowali yang dirawat di RSUD undata, 1 PDP rujukan RS Buol yang dirawat di RSUD Tolitoli dan 3 PDP yang dirawat di RS Anutapura,” kata Juru Bicara Pusdatina Covid-19 Sulawesi Tengah, Moh. Haris Kariming melalui video conference Sabtu (11/4/2020).
Menanggapi hal ini, Sulianti Murad berharap masyarakat di kabupaten Banggai untuk waspada dan terus menjaga kesehatan. Selain itu, Sulianti Murad juga menghimbau masyarakat agar memperbanyak doa, khususnya doa-doa penangkal wabah penyakit.
Menurut Sulianti Murad, salah satu doa penangkal wabah penyakit yang bisa dibaca adalah doa yang diijazahkan dari Imam As-Suyuthi. “Seperti dalam kitab Ar Rahmah fi Atthib wa Al Hikmah, Imam As-Suyuthi mengatakan bahwa obat wabah salah satunya dapat diatasi dengan membaca doa”, jelas Sulianti Murad.
Lebih lanjut, Sulianti Murad menjelaskan bahwa Imam As-Suyuthi menganjurkan agar umat Islam membaca kalimat:
سَلاَمٌ قَوْلَ مِنْ رَبِّ رَحِيْم
“Salamun qaula min robbi rohim”.
Yang artinya: “Kepada mereka dikatakan salam (keselamatan), sebagai ucapan selamat dari Allah Yang Maha Penyayang”.
Doa tersebut berasal dari salah satu ayat dalam Surah Yasin. Doa tersebut dianjurkan untuk dibaca sebanyak 280 kali setiap hari. Dengan membaca doa itu, niscaya yang bersangkutan akan diselamatkan dari wabah penyakit.
Dengan data pasien positif Covid-19 yang terus bertambah, Sulianti Murad kembali menekankan agar masyarakat tetap berupaya dan berdoa bermawas diri dari wabah tersebut. Semoga dengan membaca doa itu, kita selalu mengingat Allah dan makin dekat kepada-Nya.
Tidak lupa, Sulianti Murad juga berdoa semoga masyarakat Banggai selalu dilindungi dari marabahaya wabah Covid-19. Terutama untuk masyarakat Banggai yang harus keluar dari rumah atau menjalankan aktivitas di luar rumah yang sulit dihindari.
