Analisa

Kangen Band, Pelopor Grup Musik dengan Cewek Jilbab

Nusantarakini.com, Jakarta –

Jauh sebelum ada fenomena cewek jilbaber jadi vokalis musik populer, Kangen Band sudah menerapkannya. Munculnya Eren yang berjilbab sebagai backing vokal Kangen Band, membuat publik terpengarah. Nyatanya mereka sukses dan trend setter.

Data

Group musik ini dibentuk pada 4 Juli 2005 di Lampung. Lagu populernya ialah Tentang Bintang, dan lagu adaptasi dangdutnya adalah Selingkuh.

Asal: Bandar Lampung, Indonesia
Genre: Pop Melayu
Tahun aktif: 2005–sekarang
Label: TA Pro Music & Publishing
Anggota: Andika Mahesa, Dodhy Hardianto, Rustam Wijaya, Novri Azwar Barry Alfarizzy, dan Halim Kurniawan

Pada 6 Mei 2009 Kangen Band meluncurkan album ketiga mereka. Album yang menjagokan lagu “Terbang Bersamaku” ini diberi judul Pujaan Hati.

Kangen Band dibentuk di Lampung pada tahun 2005 oleh Dodhy, Andika, Tama, Lim, Nory, dan Barry. Album perdana mereka adalah Tentang Aku, Kau, Dan Dia (2007). Salah satu lagu dalam album ini, Tentang Bintang dan Selingkuh menjadi hit yang populer di masyarakat. Selain itu, Kangen Band juga berhasil masuk sebagai Grup Band Tervaforit pada SCTV Award 2007. Pada tahun yang sama, mereka membintangi sebuah sinetron berjudul Aku Memang Kampungan, yang bercerita tentang perjalanan karier mereka.

Pada tahun 2008, Kangen Band meluncurkan dua album sekaligus: Yang Sempurna—yang merupakan repackage dari album perdana—dan Bintang 14 Hari. Bintang 14 Hari menyajikan warna musik yang berbeda dengan menampilkan unsur Melayu dan mengeksplorasi unsur Jawa. Di album ini, Kangen menggaet arranger Andi Bayau dengan backing vocal Eren.

Pada 6 Mei 2009, Kangen Band merilis album ketiga mereka yang diberi judul Pujaan Hati, dengan hit single Terbang Bersamaku dan Pujaan Hati.

Di bulan Juli 2012, Andika mengundurkan diri dari Kangen Band, karena tak ingin membayar denda Rp1 Milyar kepada Warner Musik sehubungan dengan bersolo-karirnya Andika di luar label Warner Music.

Setelah Andhika hengkang, akhirnya Kangen Band mencari vokalis baru untuk menggantikan posisi Andhika. Setelah melakukan audisi dengan sebanyak 5000 peserta, akhirnya Kangen Band mendapat vokalis baru bernama Reyhan.

Fenomena Revolusi Sosial di Industri Musik

Sama seperti Sabyan Gambus sekarang ini, group musik ini merefleksikan suatu dobrakan atas pakem yang sudah baku dan kaku dalam industri musik. Kangen Band dinilai sebagai sebuah fenomena yang menggambarkan naik kelasnya kalangan ekonomi bawah ke kelas menengah secara masif. Meskipun disambut meriah oleh pasar dengan penjualan yang mampu menembus 300.000 keping, kehadiran mereka mengejutkan karena baik penampilan maupun kualitas musik dianggap di bawah band menengah-elit. Kehadiran mereka juga dituduh merusak kualitas musik Indonesia. Dalam sebuah acara yang diadakan oleh Rollingstone, vokalis band Naif, David Bayu Danangjaya, secara terbuka menyatakan keberatannya terhadap Kangen Band, termasuk label tempat bernaung band tersebut. Keberatan David dilatari oleh banyaknya produser musik yang pada saat itu cenderung mematikan heterogenitas musik Indonesia dengan hanya fokus menggarap band-band bercorak pop melayu.

Dalam bukunya Cracking Zone, pakar manajemen perubahan Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa cemoohan terhadap Kangen Band menggambarkan “kegalauan psikologis masyarakat menengah ke atas (di Indonesia) dalam menerima strata sosial yang lebih rendah sebagai konsumen pada strata yang sama…” Penolakan tersebut menyimbolkan ketidakmampuan menafsirkan kode-kode baru kehidupan sosial. Kasali juga menyamakan fenomena penolakan ini dengan kegalauan psikologis yang dialami bangsa Amerika pada tahun 60-an, ketika Martin Luther King memimpin gerakan kaum sipil membebaskan Amerika dari belengu-belenggu perbedaan warna kulit.

Pada tanggal 11 Maret 2011 seluruh anggota kangen band (Dodhy, Andika, Tama, Lim, Nory, dan Barry) ditangkap atas tuduhan pemakaian narkoba. Satu dari enam anggota bebas dari narkoba berdasarkan hasil tes urine. Andika dan Izzy ditahan sedangkan anggota yang lain bebas dari tuduhan.

Eren, Cewek Jilbab Pelopor

Bila saat ini publik sudah begitu akrab dengan cewek berjilbab sebagai vokalis dalam industri musik, sebenarnya prosesnya tidak mudah. Fenomena kehadiran jilbab di dalam industri musik, pada awalnya menimbulkan guncangan, cemoohan dan penolakan. Tapi seiring waktu, jilbab eksis dan malah menjadi faktor pengungkit pasar dalam industri musik, seperti yang dinikmati oleh Sabyan Gambus saat ini.

Kisah Eren Kangen Band ini dapat jadi penilaian. Erna Suryani yang lebih dikenal sebagai Eren (lahir di Lampung, 27 September 1984; umur 33 tahun) adalah penyanyi Indonesia, yang juga menjadi penyanyi latar grup musik Kangen Band. Namanya melejit seiring kesuksesan Kangen Band. Pada tahun 2007, Eren merilis album solo bergenre religi bertajuk Jendela Hati dengan lagu unggulan “Kelak Kita Kembali Ke Asalnya”. Diketahui juga bahwa Eren adalah seorang kolektor sepatu Boots. Eren mengoleksi 3 pasang sepatu Boots diantaranya Boots Hitam, Boots Cokelat, & Boots Hitam model semi.

Pada masa Kangen Band mengalami kesuksesan sesudah merilis 3 album berturut-turut, Eren merasa bahwa ada gosip dari pihak yang tidak menyukainya karena alasan penampilannya yang selalu tertutup dan kurang modis. Akhirnya karena masalah itu terdengar terus-menerus, Eren mengubah penampilannya di panggung dengan dandanan yang trendy, dimana ia mulai memakai sepatu Boots, yang dibelinya di butik dengan harga jutaan.

 

 

~ Syahrul E Dasopang, Pengulas Musik dan Struktur Sosial

Diolah dari berbagai sumber

Terpopuler

To Top