Debat Pilkada Morowali: TAHAJUD Unggul, ADAM Serang SAH

Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Morowali, Taslim-H Najamudin (Tahajud) masih mendominasi pertarungan debat kandidat tahap ll, Jumat (27/4) malam di Gedung Serbaguna, Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Hal ini terlihat saat, Paslon Tahajud Nomor Urut 1 (Satu) ini, menjawab pertanyaan salah seorang panelis, Aminuddin Kasim, dengan referensi ayat suci Alquran.

Hal ini tegaskan calon Wakil Bupati paslon Tahajud, Haji Najamudin, terkait isu dan permasalahan Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara (ASN), dan penempatan jabatan bagi seorang ASN.

Haji Najamudin dikenal masyarakat Morowali sebagai Ustadz ini, menjelaskan dengan gaya khas sebagai mubalik ulung.

Dengan tenang, mantan Kepala Depag Palu ini memaparkan pentingnya penempatan seorang ASN sesuai kompetensi dan profesional, yang telah diatur Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

“Alquran sudah menjelaskan, jika tidak menempatkan keahlian seseorang sesuai bidangnya, maka alamat akan hancur,” terang Haji Najamudin.

Sebelumnya, Calon Bupati dari Tahajud, Drs Taslim juga telah menguraikan, jika salah penempatan seorang ASN akan berdampak pada kinerja dan target yang dicapai.

Taslim juga menyebutkan, salah satu misi Tahajud adalah memberikan seluas-luasnya kesempatan bagi ASN yang memiliki kompetensi yang mampu bekerja sesuai dengan bidang keahlian.

“Untuk itu dalam misi Tahajud, ASN yang memiliki kompetensi diberi kesempatan seluas-luasnya, untuk membangun Morowali bersama-sama,” kata Taslim juga pendiri Pesantren Al Khaerat ini.

Sementara, Paslon Ambo Dalle (ADAM), mengambil kesempatan melepaskan hajadnya pada momentum debat tahap kedua ini untuk menyerang Paslon Syarifudin-Chaerudin.

Hajat yang sudah tersimpan lama itu menghujam kata-kata menohok Paslon SAH, terkait isu program Satu Desa Satu Dokter.

Maklum, Ambo merasa dizolimi oleh Anwar Hafid, juga kakak kandung Syarifudin Hafid (SAH), saat dirinya dilengser dari partai Demokrat.

Ambo menilai, program yang diusung SAH tidak masuk akal dan terkesan dipaksakan. Apalagi kondisi wilayah kepulauan sangat keterbatasan infrastruktur.

“..mana ada dokter mau ke daerah terpencil dan tinggal di daerah yang jaringan tidak ada,” tegas dia.

Namun, SAH, yang dijawab Syarifudin mengelak dengan membantah, bahwa program tersebut hanya diperuntukan wilayah yang terisolir.

“Program ini hanya untuk daerah terisolir, sedangkan daerah kota tidak perlu,” bantah dia.

Debat kandidat ll Paslon Bupati dan Wakil Bupati Morowali ini berlangsung seru dan sedikit panas. Hiruk pikuk para pendukung lima Paslon silih berganti di dalam maupun di luar Gedung Serbaguna, Kota Bungku, Kabupaten Morowali.

Debat kandidat tahap ll ini disiarkan langsung televisi nasional, yang dijaga ketat dari pihak TNI dan Polri.*