Mr. Kan: Semua Pelaku Penodaan Agama Harus Dihukum Berat

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Koordinator Jaringan Anti Kejahatan Kan Hiung menuturkan bahwa persoalan agama itu merupakan urusan kita masing-masing. Karenanya, kata dia, kita pastinya tidak mau agama kita di hina siapa pun.

“Sebaliknya kita juga jangan menghina agama orang lain, ini saja prinsip menjalankan kehidupan dalam kerukunan umat beragama,” terang Mr Kan, panggilan akrabnya kepada Nusantarakini.com, Jakarta (11/5/2017).

Pengamat sosial dari komunitas Tionghoa ini menyebut bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jelas menodai agama. Menurutnya, Ahok memulainya sejak menulis buku di tahun 2008, pada halaman 40. Bahkan dalam sebuah rekaman video Ahok mengatakan “Ajaran Kristen Itu Konyol”. 

“Pada saat sidang di pengadilan depan majelis hakim dia bilang menyesal. Tapi di belakang itu dalam wawancara TV asing Ahok bilang tidak menyesal dan mau try again artinya ingin mencoba atau mengulangi lagi,” bebernya.

“Bahkan di sebuah rapat Ahok sambil tertawa terbahak-bahak bilang wifi kita buat  dengan nama Al Maidah 51 dan passwordnya kafir,” imbuh Mr Kan.

Menurut Koh Afud, panggilan lain Kan Hiung, ini jelas Ahok mengolok-ngolok agama. Dia pun mengungkapkan bahwa ada juga yang menginformasikan bahwa Ahok pernah bilang untuk apa bangun Ta Pek Kong sembayang berhala itu?

“Satu kabar burung ini, tapi jika mau berusaha minta buktinya kemungkinan besar bisa didapatkan,” kata Mr Kan.

“Kesimpulannya setiap penondaan agama harus dikasih sanksi hukuman berat, karena kasus penodaan agama bisa memecah bela bangsa dan negara,” imbuhnya menegaskan.

Mr Kan juga menuturkan bahwa Ahok sering mengucapkan kata-kata kasar di muka umum, sering berbohong, dan gagal pimpin Jakarta.

“Ahok dibilang hasil kerja nyata? Saya selalu minta sebutkan apa saja hasil kerja nyata Ahok dari nilai APBD selama 5 tahun yang jumlahnya lebih kurang Rp.350 Triliun itu? Gak ada satu pun orang yang bisa menjawab,” ucapnya.

Kan Hiung juga menyebut, kasus korupsi pembelian lahan Cengkareng 2015 “jeruk makan jeruk” jelas sekali itu korupsi.

“Ahok kemungkinan besar terlibat di dalamnya. Jika tidak mengapa dia diam seribu bahasa? Katanya anti korupsi? Itu yang saya katakan Ahok itu pembohong besar dan masih banyak dugaan korupsi yang melibatkan nama Ahok,” ungkap Mr Kan.

Ahok juga, lanjut dia, telah melakukan penggusuran terhadap perkampungan kumuh nan miskin dengan cara brutal atau sesukanya tanpa didahului musyawarah yang baik.

“Apakah pantas kita dukung Ahok? Wajar jika anda jadi ahokers tidak tahu atau tidak faham. Tapi kalau sudah paham masih tetap mendukung berarti anda kemungkinan besar tidak waras atau benar-benar Rasis,” tegas Mr Kan memungkasi dengan nada sedikit geram. [mc]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *