Mengapa Aksi Bela Islam Selalu Ramai? Ini Rahasianya

Nusantarakini.com, Jakarta –

Apa yang membuat orang dari segala kelas sosial bergabung dan larut dalam demonstrasi Aksi Bela Islam yang dikomando oleh Habib Rizieq?

Saya melihat dari kelas gembel hingga bapak-bapak profesional yang biasa wangi membaur di bawah teriknya matahari. Oo…rupanya saya tahu bahwa mereka mencari nikmatnya sebagai manusia apa adanya yang merdeka dari sekat-sekat psikologis yang dibentuk oleh sejarah. Ibaratnya, mereka bagaikan di padang arafah yang tak mengenal mana raja mana budak.

Rupanya kelas-kelas sosial yang diciptakan oleh sejarah tersebut tidak nyaman pada akhirnya dan hanya membuat sisi kemanusiaan itu terpenjara.

Saya menyaksikan sendiri bapak-bapak dari Pertamina meluapkan kemerdekaannya di trotoar sambil berteriak-teriak takbir sementara salah seorang dari mereka mengabadikan dengan smartphonenya. Mereka bagaikan kembali ke masa kanak-kanak yang riang lepas dan penuh kebebasan. Itulah rupanya yang dirindukan orang dari berbagai kelas dalam setiap demo Aksi Bela Islam.

Jadi sebenarnya, di relung terdalam dari sekian aksi bela Islam ini tersembul aksi pernyataan kedaulatan dan kemerdekaan setiap individu setelah lelah dibebat oleh kelas-kelas historis yang diciptakan.

Di demo itu meluap kegembiraan, kehangatan dan energi fitrah yang lama terpendam. Jadi kalau begitu, pemerintah tidak bijaksana menghalang-halangi demo damai semacam ini.

Ini adalah pelepasan perasaan terpendam dari rakyat dari segala kelas. Justru mereka yang tidak bergabung dengan demo inilah yang masih terus betah dengan penjara-penjara sosial yang diciptakan oleh kelas yang berkuasa.

~Syahrul Efendi Dasopang, Peserta Aksi 55, 212, 411 & 1410

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *