Nasional

Kekalahan Ahok, Kekalahan Jokowi Melawan Arus Islam?

Nusantarakini.com, Jakarta

Kenapa Pilkada DKI sampai menarik keterlibatan observer internasional yang begitu banyak? Kenapa Pilkada DKI yang mempertandingkan Ahok-Djarot vs Anies-Sandi begitu dramatis, ajek dan gegap-gempita?

Karena sebenarnya yang bertarung sesungguhnya adalah antara arus rakyat yang digerakkan oleh aspirasi Islam melawan kekuatan yang sedang berkuasa yang disokong oleh dana yang melimpah, jaringan intelijen, aparat, partai penguasa, non Muslim, elit formal NU dan negara itu sendiri. Tentunya Presiden Jokowi sendiri.

Tapi apa yang terjadi? Pertarungan bagaikan Daud vs Goliath itu akhirnya dimenangkan oleh Daud.

Jaringan inteligen nyatanya mandul dan impoten. Duit yang melimpah dari para konglomerat mubazzir dan hanya menambah pundi-pundi rekening relawan-relawan dan tim sukses Ahok-Djarot. Artinya mereka terkapar dan selalu terjebak kesia-siaan.

Kini frustrasi menghinggapi mereka. Keangkuhan yang mereka tampilkan selama ini, mengkerut dan malu seribu kali.

Rupanya militansi rakyatlah yang mengalahkan dana, kekuatan negara dan keangkuhan mereka.

Dalam kaitan ini, sebenarnya juaranya adalah Habib Rizieq dan FPI-nya yang telah sukses meradikalisasi dan memasak militansi rakyat. De facto, Habib Rizieq telah menumbangkan pengaruh Jokowi sebagai presiden yang menggenggam intelijen, aparay kepolisian, TNI, koneksi kepada partai-partai besar seperti PDIP, Partai Golkar, PPP, dan lain-lain.

Selain menguasai negara, dia juga disokong para konglomerat secara terang-terangan. Tapi semua itu dilipat oleh militansi rakyat yang tak bisa mereka hentikan, kendati intimidasi lewat tangan aparat dilancarkan.

Ini menjadi pelajaran yang berharga bagi rakyat yang selama ini dimanipulasi bahwa mereka dibius dengan kesadaran palsu dimana dikatakan rakyat tak berdaya, nyatanya terbukti hanya bohong belaka.

Rakyat bila telah bergerak dapat menyapu bersih kekuatan-kekuatan jahat, sekalipun kekuatan senjata, uang dan sihir agama palsu ditumpahkan ke rakyat.

Hari-hari ke depan akan kita lihat betapa palsunya dukungan KH. Agil Siradj, Ansor dan Romy PPP kepada Ahok. Betapa pemalsuan aspirasi agama tak akan didukung rakyat. Yang mendukung pemalsuan hanya kaum eksploitator seperti para konglomerat hitam yang selama ini merajalela.

Hari-hari ke depan para konglomerat hitam itu penting dipatahkan kekuatannya. Sebab merekalah sesungguhnya yang menciptakan kekeruhan dan penindasan rakyat. Yang lain hanya operator belaka. Bahkan kaum yang memanipulasi Islam itu pun hanya operator belaka.

~ John Mortir

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top