Anak Jatuh di Rusun Rawa Bebek, Keluarga Dilarang Adakan Tahlilan. Kenapa?

Nusantarakini.com, Jakarta-

Berita duka hari ini telah meninggal putra dari Ibu Ulfi (warga ex gusuran RT.02 Pasar Ikan), bernama Muhamad Ilham usia baru 3 tahun dirusun rawa bebek.

Berita lelayu tersebut merupakan salah satu status facebook Dwi Cahyono yang sempat menjadi viral dalam dunia maya, karena banyak yang memposting dan men-share dalam akun sosial media mereka menyebarkan informasi kematian Ilham.

Muhammad Ilham (3 tahun) jatuh dari lantai 4 Rusun Rawa Bebek, Jum’at sore 2 September 2016. Dari pantauan Nusantarakini.com, sampai hari ini belum ada tindakan resmi Pemda DKI Jakarta. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok belum pernah melakukan tindakan meski hanya sekedar ucapan bela sungkawa. Keluarga korban hanya pernah kedatangan pejabat Polsek terdekat yang mengarahkan keluarga agar korban diotopsi dan meminta Ayah Ilham menanda-tangani pernyataan bahwa “keluarga tak akan menuntut”.

Petang tadi, Jakarta, Kamis (8/9), keluarga Muhammad Ilham dengan dibantu oleh mayoritas warga korban gusuran, baik yang sudah tinggal di Rusun Rawa Bebek, maupun yang masih tinggal di puing-puing bekas gusuran Kampung Akuarium Pasar Ikan; sedianya akan melangsungkan acara Tahlilan untuk melakukan doa bersama mengenang 7 hari kematian Ilham. Namun sayangnya acara tersebut tidak dapat terlaksana di dalam Rusun Rawa Bebek yang merupakan tempat tinggal yang baru Sulfi (ayah Ilham).

 

Menurut aktivis Tionghoa, Zeng Wei Jian, Warga Kampung Aquarium dan rombongan Ratna Sarumpaet dihadang TNI, Polisi dan Satpam Rusun Rawabebek. Mereka dilarang masuk ikut tahlilan mendoakan Muhammad Ilham yang tewas jatuh dari lantai 4 dapur rusun.

“Rusun ini tidak memperhatikan faktor safety,” ungkap Kenken, panggilan Zeng.

Kenken juga mengkritisi bahwa kebijakan “relokasi” dagelan Ahok menelan korban jiwa. Dalam acara tahlilan Ilham ini, kata Kenken, nedia pun dilarang masuk.

“TNI da Polisi ngumpet ngga mau difoto,” ujarnya.

“Alasan security melarang warga dan Ratna Sarumpaet ikut tahlilan karena disuruh atasan,” tambah aktivis Tionghoa yang berkaca mata ini.

Dari pantauan Nusantarakini.com, dengan pelarangan tersebut, semakin membuat nekad, warga Kampung Aquarium, tenant Rusun Rawa Bebek dan Ratna Sarumpaet terus merangsak. Menolak dilarang. Akhirnya warga melakukan acara tahlilan di luar rusun.

Yang sangat disesali adalah bahwa sampai saat ini, Sulfi, ayah Ilham, meminta surat pernyataan dan surat kematian saja tidak dikasih oleh pengelola Rusun Rawa Bebek. Bahkan pernyataan minta maaf pun belum terlontar dari mereka, termasuk uang santunan kematian juga belum diterima keluarga Ilham. Hal tersebut yang membuat nenek Ilham berencana mendatangi Balai Kota untuk meminta pertanggungjawaban Ahok. (*mc)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *