Politik

Risma DKI-1 Marak Disokong Organ-organ Relawan Jokowi

Nusantarakini.com,

Politik selalu dinamis, tanpa kecuali dinamika politik DKI Jakarta jelang Pilgub 2017. Menghangatnya suhu politik ini antara lain karena berhembusnya berita bahwa sebagian besar relawan pendukung Jokowi yang tergabung dalam berbagai gugus relawan merapatkan barisan untuk mendukung Tri Rismaharini maju DKI-1.
“Saya merasakan atmosfir itu. Para pendukung militan Jokowi itu menilai Risma lebih banyak kemiripan dengan Jokowi. Beliau pekerja keras dan dekat dengan rakyat,” ujar Ketua Umum PROJO, Budi Arie Setiadi kepada Merdeka, Jakarta, Senin (25/7).

Relawan garis keras Jokowi ini yakin, Wali Kota Surabaya Risma adalah sosok yang dekat dengan rakyat. Soal kerja dan kedekatan dengan rakyat, karakter Risma hampir sama dengan Jokowi. “Sebagai pendukung militan Jokowi kami patuh dan loyal pada keputusan Presiden. Presiden sebagai mantan Gubernur DKI punya concern agar berbagai program pembangunan yang sedang berjalan di Jakarta seperti MRT, LRT dan yang lainnya harus berada di tangan yang tepat,” tandas Budi.

Sementara organ relawan Jokowi yang lain, Gerak Indonesia, kemarin juga telah menyuarakan sikapnya dan menegaskan tuntutan rakyat tersebut kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri sebagai pemimpin partai dengan suara mayoritas di DKI Jakarta untuk  segera menetapkan Tri Rismaharini agar maju sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017.

Ketua Gerak Indonesia, Emi Susilowati secara tegas menolak pencalonan kembali Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. “Karena sudah terbukti tidak pro rakyat miskin, anti dialog, dan mengingkari janji Jakarta Baru”, Katanya.

Wignyo Prasetyo, Aktivis 98 yang peduli dengan korban penggusuran dan ketidakadilan mengatakan dalam pesan whatsapp ke Nusantarakini, maraknya dukungan untuk ibu Risma memang membuat atmosfir politik Jakarta menjadi lebih semarak dan lebih berkualitas. Risma yang mampu membawa kota Surabaya meraih penghargaan PBB dengan Taman Bungkulnya, saya rasa patut dibukakan kesempatannya untuk menjadi Cagub DKI Jakarta.

Menurut Wignyo, yang juga Ketua Umum Jaringan Nasional Indonesia Baru (JNIB) berpendapat, tentu saja bukan hanya Risma, sebelumnya ada beberapa nama yang telah muncul terlebih dahulu. Misalnya Djarot Syaiful Hidayat yang tentu saja punya pengalaman mumpuni sebagai Walikota Blitar sebelumnya. Atau Marco Kusumaatmaja, yang kecerdasannya tak diragukan lagi, dia ahli tata ruang. Boy Sadikin juga patut diperhitungkan. Boy adalah sosok yang bisa diterima semua kalangan.

Wignyo yakin, sebenarnya tak sedikit tokoh yang bisa menggantikan Basuki Tjahaja Purnama. Menurutnya, siapaun gubernurnya nanti, di samping harus memiliki visi soal Jakarta untuk mengurangi tingkat kemiskinan, ia juga harus mampu membangun Jakarta dengan cara yang beradab dan manusiawi. Aspirasi kalangan warga tergusur menjadi soal yang urgen. Gubernur DKI yang baru nanti dituntut untuk dengan segera melakukan rehabilitasi terhadap warga warga korban gusuran.

Ketika ditanya Nusantarakini lebih jauh tentang kompenasi ganti rugi buat korban gusuran, dengan tegas Wignya menjawab dengan tegas, “Harus dong, mereka membangun rumah-rumah dengan biaya tak sedikit. Mereka harus dapat kompensasi atas rumah yang mereka bangun selama ini”.

“Dan satu hal yang penting juga, saya berharap gubernur yang baru nanti mampu menormalisasi hubungan dengan para ketua RT dan RW. Saat ini hubungan antara para ketua RT dan RW dengan Gubernu Basuki Tjahaja Purnama telah retak akibat berbagai persoalan. Saya berharap gubernur yang baru nanti mampu merehabilitasi hubungan ini”, pungkas aktivis yang pernah dipenjara oleh rejim Orde Baru ini. (*mc)

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top