Nasional

Ketua Jarnas ABW Jatim Pandu Pertemuan Anies dengan Pimpinan Media di Surabaya

Nusantarakini.com, Surabaya –Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan (ABW) bertemu dengan pimpinan media di Surabaya, Jawa Timur dalam acara yang bertajuk “Chief Editors Meeting BersamaAnies Baswedan“.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Jaringan Relawan Nasional Anies Baswedan Jawa Timur (DPW Jarnas ABW Jatim) yang kebetulan mantan pemimpin redaksi Jawapos dan founder Kempalan.com, Dhimam Abror Djuraid, memandu pertemuan tersebut yang lebih banyak diisi dengan tanya jawab.

Menariknya, di hadapan para pimpinan media itu, ABW tampil egaliter. Mantan orang nomor satu di DKI Jakarta itu menolak duduk di atas panggung yang telah disiapkan panitia (Nasdem).

“Ini kayak kepala daerah mau menyosialisasikan program dan instruksi,” seloroh ABW.

Dia pun minta duduk sejajar dengan para pimpinan media yang hadir. Sehingga panitia akhirnya memindahkan kursi dan meja ke lantai bawah.

“Ini lebih enak, meski tetap berjarak. Karena pada saat menjabat Gubernur DKI pun, saya biasakan memimpin secara egaliter,” ucapnya.

Ketika diminta Pemandu acara, Dhiman Abror, untuk menyampaikan kata sambutan atau pengantar, Anies pun menolaknya. Ia mengaku lebih suka bertanya daripada memberikan instruksi.

Dan akhirnya, sejumlah pertanyaan pun dilontarkan pimpinan media, mulai soal kiblat ke Amerika atau China, masalah Polri dan kedekatannya dengan Aguan, Konglomerat 9 Naga.

Sebelum menjawab satu per satu, sambil tersenyum Anies mengaku pertanyaan yang dilontarkan para pimpinan media serasa ujian disertasi.

Soal Amerika dan ChinaTerkait masalah kiblat ke Amerika atau China, ABW menyampaikan bahwa dalam bernegoisasi harus tegas memprioritaskan kepentingan Indonesia. Jadi, kata dia, kita harus punya apa yang disebut national interest.

ABW juga mengaku pernah bertemu dengan pimpinan negara tapi ia enggan menyebutkan negara mana. Saat itu, ia mengaku menjelaskan kepada pimpinan negara itu tentang posisi dan kepentingan Indonesia. Artinya, dalam bernegoisasi harus tegas menomorsatukan kepentingan Indonesia.

“Jadi kalau ditanya kiblat, maka kiblat kita Indonesia,” tegasnya.

Problem KepolisianTerkait tentang problem kepolisian. ABW menekankan tentang perlunya anggaran yang cukup untuk Polri secara detail. Misalnya, polres itu butuh berapa untuk operasional dan seterusnya.

ABW pun menjelaskan tentang hal yang menyebabkan institusi atau lembaga itu tidak efektif dan menimbulkan korupsi.

Pertama, karena kebutuhan yang tidak tercukupi. Akibatnya, timbul korupsi. Kedua, karena faktor keserakahan. Sehingga kebutuhan itu tak pernah merasa tercukupi.

Kedekatan dengan Aguan, Konglomerat 9 NagaSoal kedekatannya dengan Aguan, secara diplomatis ABW mengaku dekat dengan semua kalangan. Bahkan ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta ia mengaku merangkul semua pihak. Termasuk orang-orang yang tidak memilih dirinya saat pilgub, bahkan memusuhi.

“Mereka mengira akan dihukum. Tapi saya tidak menghukum mereka,” kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

Sudah merasa aman dengan KPK ?Rudi Pranata, seorang kolumnis, yang hadir dalam pertemuan itu juga mengajukan pertanyaan sensitif. “Apakah Pak Anies sudah merasa aman dengan KPK,” tanya Rudi tekait formula E yang isunya terus menggelinding.

ABW menjawab, bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah mengaudit secara berturut-turut selama tiga tahun. Yaitu tahun 2020, 2021, dan 2022. Tapi tak ada masalah atau pelanggaran.

“Lha, mereka mengaudit tiga kali dan WTP terus. Memang ada catatan, dan itu biasa. Tapi tak ada kerugian uang negara,” terang Anies.

ABW yakin, formula E lebih sebagai opini ketimbang sebagai persoalan substansial. “Sebenarnya ramainya KPK yang tersinggung BPK,” ucapnya.

ABW minta diberi contoh, adakah pekerjaan pemerintah diaudit hingga tiga kali berturut-turut untuk sesuatu yang dikerjakan. Dan tahun kemarin diaudit kembali keempat kali, namanya PDTT atau pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Simon, jurnalis yang mengaku mengelola media Kristen juga melontarkan pertanyaan menarik kepada ABW. “Bagaimana Pak Anies bisa meyakinkan orang-orang Kristen bahwa mereka akan aman kalau Pak Anies jadi presiden,” tanya wartawan yang mengaku pengelola Majalah Gloria itu.

ABW pun menjawab dan meminta supaya orang-orang Kristen di Surabaya mengkonfirmasi langsung kepada orang-orang Kristen yang tinggal di Jakarta. Apakah saat dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta ada perlakuan berbeda terhadap mereka. Demikian seperti dikutip dari Suarabangsa.com. [mc/sn]

Terpopuler

To Top