NUSANTARAKINI.COM _ Erick Thohir dilantik sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 23 Oktober 2019. Namun, sebelum dilantik, Erick disindir oleh politikus PDIP, Adian Napitupulu. Dia menilai, Erick adalah sosok yang plin-plan.
Semenjak itu juga, beberapa kali Adian menyindir Erick. Bahkan, aktivis 98 itu sempat menyarankan, agar Erick di-reshuffle karena gagal menjalani tugasnya sebagai menteri.
Dalam sebuah podcast dengan Adian, Akbar Faizal bertanya apa yang membuatnya tidak menyukai Erick Thohir.
Adian mengungkapkan, ada dua hal yang mendasari hal tersebut. Pertama, menurutnya, Erick bukan pejuang sejak Presiden Joko Widodo memulai pertarungan di Pilkada Jakarta.
“Kadang-kadang suka bete sama teman-teman yang tiba-tiba di ujung pertarungan, muncul mendapatkan semuanya itu nyebelin dan gue bilang yang bisa menghentikan cuma dua, pertarungan partai atau presiden. Ada juga yang sudah gedebak-gedebuk, tapi ga dapat apa-apa,” kata Adian dalam podcast Akbar Faizal Uncensored.
Dia melanjutkan, yang kedua adanya beberapa peristiwa yang tidak bicarakan saat di Tim Kampanye Nasional (TKN) periode kedua Jokowi. Namun, ada hal yang tidak bisa dia bicarakan karena menyangkut beberapa orang.
“Menurut gue saat itu, harusnya yang menteri bukan Erick. Jadi lucu tuh waktu itu,” lanjut Adian.
Dalam kesempatan itu, Erick sempat bertanya kenapa Adian bersikap seperti itu kepadanya.
“Ya, gue kesel aja sama lu. Lu waktu itu bilang ga mau jadi menteri, terus tiba-tiba lu ambil,” jelasnya.
Adian berpendapat, saat seseorang bilang tidak, maka seharusnya tidak.
“Kalau gue bilang tidak dan akhirnya iya, itu bukan karena gue berkhianat, tapi karena gue kalah,” ujarnya.
Akbar melemparkan pertanyaan di balik alasan Adian tidak lagi mengusik Erick saat ini.
Adian menjawab, itu karena perintah dari Presiden.
“Waktu ketemu presiden, presiden bilang begini, tapi mas Adian mau ya bicara dengan mas Erick, gue bilang ga mau. Tapi, kalau pak Presiden minta Erick bicara sama saya boleh. Kalau saya diminta mendatangi, saya ga mau, lalu dia telfon,” ungkapnya.
Akbar kemudian bertanya, siapa yang seharusnya jadi Menteri jika bukan Erick.
“Ga, itu obrolan masa lalu dan gue ga mau,” jawabnya.
