KASIHAN. Uang Makan dan Transport Dilarikan Koordinator, Massa Pendemo Anies di Solo Nangis Bombay

Nusantarakini.com, Surakarta –“Nggrentes”, ungkapan orang Jawa yang bermakna sedih tiada tara. Mungkin itulah kondisi sekelompok para pendemo “bayaran” yang melakukan aksinya menolak kedatangan calon presiden di Kota Solo yang menamakan diri sebagai Masyarakat Solo Raya.

Usai lelah menggelar aksi demo menolak kedatangan Anies Baswedan di Kota Solo, honor yang dijanjikan tak kunjung tiba. Diduga dilarikan koordinator demo.

Cuaca yang mendung menambah derita. Perut makin merajalela, keroncongan.

Akhirnya, massa yang awalnya garang berteriak menolak kedatangan Anies di Solo, harus meneteskan air mata kesal.

Awalnya, aksi penolakan itu dilakukan dengan membentangkan poster bernada penolakan di tepi jalan sekitar kawasan exit tol Klodran.

“Menurut kami, Anies Baswedan telah memberikan contoh buruk bagi demokrasi di Indonesia. Dia melakukan kampanye terselubung di berbagai daerah dengan kedok safari politik,” teriak mereka, Minggu (25/12/2022).

Dalam aksinya, mereka membentangkan poster bertuliskan ‘Tolak Kampanye Terselubung Anies Baswedan’, ‘Wong Solo Tolak Anies Baswedan’, ‘Anies Baswedan, Bapak Politik Identitas, Tolak’ dan beberapa poster lainnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Anies Baswedan itu harusnya mendapat ‘kartu merah’ lantaran telah mencuri start. Sehingga, membuat iklim demokrasi di Indonesia menjadi tidak sehat.

Sebab, Anies kerap melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di Indonesia mulai dari Jawa Barat, Sumsel, Papua bahkan pernah mengunjungi tokoh agama di Kota Solo.

“Ini dapat merusak demokrasi Bangsa Indonesia. Belum apa-apa, sudah mencuri start duluan,” pungkasnya. Sumber: Warta-berita.com [dtk/mc]