Nasional

Lukman Hakim: Agar UMKM Naik Kelas, Pendekatan By Design Perlu Dilakukan

Nusantarakini.com – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selama masa pandemi menjadi penopang perekomian di Indonesia. Menurut Kementerian Koperasi dan UMKM, jumlah UMKM di tanah air mencapai lebih dari 64 juta.

Terutama, mengingat peran UMKM sangat besar bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, yang jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap PDB bahkan mencapai 60,5 persen dan menyerap tenaga kerja sekitar 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

UMKM paling tangguh dalam menghadapi tantangan. Ini dibuktikan mereka terus tumbuh dan bertahan di tengah krisis yang selama ini terjadi di Indonesia.

Pengamat Ekonomi Universitas Sebelas Maret, Lukman Hakim mengatakan, UMKM bisa dianggap sebagai katup pengaman perekonomian nasional.

“Karena perekonomian itu polanya masih didominasi oleh konsumsi sekitar 50 persen. Jadi, kalau UMKM berjualan dan ada yang membeli, maka UMKM akan survive,” kata Lukman pada Nusantakini pada Kamis (17/11/2022).

Pedagang kecil umumnya mendapatkan keuntungan yang sedikit. Bahkan, ada beberapa yang ditipu, namun itu tak membuat UMKM terpuruk atau pun merugi.

Dalam hal itu, Lukman menyampaikan, kadang UMKM itu biaya tenaga kerja tidak dihitung, yang penting bisa ikut makan.

Saat inflasi bahan pokok makanan terjadi, UMKM sektor makanan turut terimbas. Namun, kebanyakan dari mereka tidak menaikkan harga, sehingga keuntungannya pun semakin kecil.

Di dalam upaya membangun ekonomi kerakyatan, Presiden RI, Joko Widodo telah memberikan arahan untuk melakukan pengembangan UMKM Naik Kelas dan Modernisasi Koperasi.

Oleh karenanya, Lukman menyarankan, agar UMKM dapat naik kelas dari mikro, ke kecil, kemudian ke menengah melalui pendekatan yang disebut by design.

Sementara, Lukman menyebut, yang terjadi selama ini tentang UMKM adalah by accident atau karena kecelakaan.

“Untuk menuju ke sana, bagi pemula/startup harus disediakan inkubator dan mentor. Sedangkan, yang lama perlu disediakan coaching,” ungkapnya.

Terpopuler

To Top