TERBARU. AT-FM Terancam Gagal Mendapatkan Perahu Partai di Pilkada Banggai 2020

Nusantarakini.com, Luwuk –

Berdasarkan informasi terbaru, pasangan Amir Tamoreka-Furqonuddin Masulili (AT-FM) kemungkinan besar tidak akan mendapatkan perahu pencalonan dari partai politik. Hal ini terungkap dari bocoran informasi yang berhasil redaksi himpun dari berbagai sumber internal partai politik.

Tulisan ini dirangkum dari wawancara dengan sumber A1 yang melihat secara langsung proses loby-loby mendapatkan tiket pencalonan.

Lolos dan tidaknya AT-FM mencalonkan diri pada Pilkada Banggai 2020 sangat tergantung dari kemampuan mereka meraih perahu partai NASDEM. Sebab, dengan meraih tiket Partai NASDEM, AT-FM tinggal butuh satu kursi lagi untuk memenuhi syarat pencolonan.

Dengan mengantongi tiket NASDEM, AT-FM akan relatif mudah untuk mendapatkan kursi dari partai-partai kecil. AT-FM bisa merebut tiket dari partai PKB (2 kursi) dan Perindo (1 kursi).

Selain dari PKB dan Perindo, secara matematis AT-FM akan sulit mendapatkan tiket rekomendasi. Pasalnya hampir semua partai sudah terkapling oleh kandidat lain. Yang sudah jelas PDIP (10 kursi) dan PKS (3 kursi) merapat ke Winstar. Gerindra (4 kursi) ditangan Sulianti Murad. PAN (3 kursi) sementara dikapling Obama-Happy. Sementar Golkar (5 kursi) masih dalam perebutan antara Sulianti Murad dan Obama.

Sejauh ini AT-FM nampak sangat optimis bakal meraih perahu partai NASDEM. Hal ini nampak dari semua alat peraga kampanye AT-FM juga berwarna biru NASDEM. Terlebih kakaknya, Makmun Amir juga mendapatkan tiket NASDEM untuk maju Pilgub Sulteng.

Persoalanya, sejauh mana lobby politik AT-FM untuk meraih tiket NASDEM?

Kesalahan fatal AT-FM adalah terlalù percaya diri dengan link NASDEM di tingkat pusat. Sehingga ia mengabaikan mekanisme pendaftaran di tingkat kabupaten. Walaupun secara prosedur diperbolehkan, tetapi secara politik merupakan pelanggaran etika.

AT-FM adalah bukan orang politik dan sialnya dikelilingi oleh tim yang masih kurang jam terbang dalam dunia loby politik. Akibatnya AT-FM tidak bisa membaca peta politik secara benar, Yang paling naif saat AT-FM dikerjai untuk selalu menyelenggarakan survei oleh oknum-oknum partai di Jakarta.

Kepada siapa perahu NASDEM akan diberikan, semua ditangan Ahmad Ali. Semua urusan rekomendasi NASDEM saat ini ada tangan Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem. Apalagi rekomendasi untuk pilgub dan pilbub di kampung halamanya sendiri, Propinsi Sulteng.

Sejauh ini memang belum ada keputusan dari Ahmad Ali untuk memberikan kepada siapa rekomdasi NASDEM. Setelah Batia Sisilia Hadjar bersikukuh tidak mau mencalonkan diri pada Pilkada Banggai 2020. Namun yang pasti, rekomendasi tidak bakal diberikan kepada Winstar. “Ahmad Ali tidak cocok dengan Herwin Yatim”, papar salah satu sumber.

Keputusan Ahmad Ali yang menolak HY ini sempat diprotes oleh salah satu pihak di internal NASDEM di Banggai. Sempat ada kabar yang menyebutkan sebagian pengurus NASDEM Banggai mengancam akan mundur bila tiket tidak diberikan ke Winstar. Namun protes mereka langsung dijawab oleh Ahmad Ali. “Tidak perlu menunggu besok, detik ini juga akan saya pecat pengurus yang tidak mentaati perintah partai”, kata sumber menirukan ucapan Ahmad Ali.

Bagaimana peluang AT-FM? Di tingkat kabupaten, suara NASDEM jelas ditentukan oleh Batia. Dan hanya suara Batia yang didengar oleh Ahmad Ali. Hal ini yang membuat kans AT-FM semakin tipis. Pasalnya, pengurus NASDEM Banggai secara umum tidak menyukai figur AT-FM.

Mengapa figur AT-FM tidak bisa diterima pengurus NASDEM Banggai? BERSAMBUNG.

©2016 All Rights Reserved. NusantaraKini.com News Group.