Opini

WARNING! Masuknya Babak Baru Perang Semesta Serentak Melawan Invasi Cina Raya

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Saat ini dunia memang telah memulai perang semesta, dimana Cina Raya sedang menjadi musuh bersama.

Antagonisme Cina Raya, menjadi persoalan besar dalam masalah politik, sosial ekonomi, budaya dan pertahanan keamanan hampir di seluruh dunia. Hal ini karena kepentingan Cina bukan saja hanya berada pada misi kerjasama ekonomi saling menguntungkan antara bangsa atau antar negara. Lebih dari itu, kepentingan Cina demi kepentingan membangun kolonisasinya.

Di Indonesia sendiri, Cina telah membangun kekuatan imperialisme nya dengan program OBOR nya. Selain itu Cina melalui perusahaan teknologi tinggi nya yang merupakan aliansi dari korporasi Lippo Group juga mulai mengganggu kedaulatan nasional Indonesia. Huawei bukan hanya perusahaan yang ingin memasarkan produk bisnisnya, melainkan juga mematai dan mencuri banyak informasi di Indonesia.

Namun bersamaan dengan invasi Cina tersebut, dunia termasuk Indonesia telah melakukan serangan yang mendorong arus perang modern semesta serentak
Pada, Rabu, 6 Februari 2019 kemarin, bagi kami merupakan hari yang luar biasa. Pada hari itu bersamaan, isteri saya Nelly Siringo Ringo yang juga salah satu koordinator di JAKI organisasi kami, meski diputus vonis bersalah dengan putusan hukuman 1 tahun dipotong ini itu menjadi 5 bulan, namun tidak ditahan.

Dan buat kami dalam tahapan tersebut kami menang dari tuntutan Jaksa yg menuntut 3 tahun 6 bulan dan denda 100 juta. Kami lakukan banding. Karena meski hanya dihukum 1 hari pun kami tetap banding, karena tidak salah.

Disini Lippo Group sudah oleng kami pukul beserta proxy- proxy nya. Meski belum KO, tapi saya yakin, KPK akan menuntaskan pekerjaannya dengan hebat. KPK telah sejak beberapa waktu lalu juga terlibat penegakan hukum dengan mendakwa Lippo Grup korporasi jahat dengan dakwaan kejahatan korporasi.

Dari skor atau klasemen sementara hitungan angkanya sudah 3-1 antara kami dan Lippo Group. Artinya nafas Lippo Group sudah mulai terdesak dan tinggal menunggu takdir hukumnya.

Hari itu juga James Riady sedang menjadi saksi di Pengadilan Tipikor atas dakwaan kejahatan korporasi Lippo, perusahaan milik keluarganya yang dia pimpin.

Bersamaan dengan arus perang ini, Perusahaan Huawei di blokir di beberapa Negara seperti Australia, New Zealand dan pada hari Rabu, 6 Februari 2019 Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan memblokirnya. Sementara dua pejabat Huawei ditangkap aparat keamanan karena melakukannya praktek mata-mata di Negaranya.

Amerika Serikat telah memblokir lebih dahulu korporasi Huawei dan menahan CFO nya yang merupakan putri dari CEO Huawei di Canada.

Sementara Jerman memberi warning keras ke Huawei agar mengikuti syarat-syarat yang harus dipenuhi jika masih ingin tetap berbisnis di Jerman.

Buat kami begitu luar biasa, karena arus peperangan bisa berjalan bersamaan dengan tiba-tiba dan dalam visi-misi yang sama juga, melawan kolonisasi Cina. Ini bersamaan tanpa ada kesepakatan untuk melakukan serangan berbarengan. Arus ini hanya dikendalikan oleh visi-misi sama untuk satu goals yang dijalankan oleh ketulusan hati. Imperialisme Cina harus kita tolak dengan tegas. Jangan sampai kita masuk dalam lingkaran pelacuran politik kotor.

Akan tetapi perang ini belum selesai. Ini perang modern, perang semesta. [mc]

*Yudi Syamhudi Suyuti, Koordinator Eksekutif JAKI (Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional).

Terpopuler

To Top