Internasional

Pembunuhan Brutal Jamal Kashoggi. Kode Keras Buat Turki?

Nusantarakini.com, Jakarta –

Jamal Kashoggi. Lama bekerja sebagai intel Arab Saudi. Beralih jadi wartawan terkenal asal Arab Saudi. Pengkritik rezim Saud, khususnya Raja Salman. Hijrah karena tidak aman. Punya hubungan dekat dengan Turki.  Berencana akan menikah dengan putri seorang pejabat penting Turki. Namanya Hatice Cengiz. Pekerjaannya diplomat.

Tanggal 02 Oktober 2018, di Turki, di konsulat Arab Saudi. Jamal digergaji. Kemudian dimutilasi. Mayatnya diterbangkan ke Arab Saudi. Rekaman cctv-nya kececeran. Akibatnya Turki dapat bukti.

Apakah sengaja dibiarkan atau tidak, tidak jelas. Tapi pesannya jelas untuk Turki. “Gua bisa kejam di pekarangan lu sekalipun. Coba saja piara musuh kami,” begitu kira-kira pesannya untuk Turki.

Bin Salman jadi tertuduh. Dunia geger. Arab Saudi menjelma jadi negara brutal. Negara kejam.

Ada dugaan, pembunuhan Jamal ini bermotif politik internasional. Jamal tengah membangun pusat gerakan di Turki dengan kaitan gerakan Ikhwanul muslimin. Sedang Ikhwanul muslimin merupakan musuh sejati rezim Saud. Adapun Turki sendiri, dipandang sebagai wujud kekuasaan Ikhwanul Muslimin gaya baru. Yaitu AKP.

Tempo hari, Turki sudah mau kolaps. Tapi Qatar yang dekat dengan Ikhwanul muslimin membantu. Akibatnya, selamatlah Turki. Adapun Qatar, musuh Arab Saudi, meskipun sama-sama non Syiah.

Lalu tiba-tiba ada pembunuhan brutal di Turki. Di konsulat Arab Saudi. Terhadap figur penting. Jangan-jangan ini kode keras dari Arab Saudi, bahwa perang terhadap Turki sudah ditabuh.

Kita lihat saja apakah Turki membalas “penghinaan” Arab Saudi itu. Soalnya buru-buru AS sudah merapat ke Arab Saudi. Dia sudah siap-siap ambil bagian manakala konflik meledak. Sudah jelas, Arab Saudi tengah memerangi unsur Ikhwanul muslimin di negeri manapun.

Di sini, PKS pasti tersengat dengan kasus ini.

 

 

~ John Mortir

Terpopuler

To Top