Ini Kelemahan Pemimpin Baik Menurut Hatta Taliwang

Nusantarakini.com, Jakarta –

Sekedar masukan bagi penguasa baru, dimana pun Anda berada.

Pemimpin baik sering berteman dengan orang baik-baik disekitarnya.

Saat pemimpin baik dapat kekuasaan penting, banyak teman teman baiknya menyingkir atau tersingkir.

Kenapa? Karena orang atau teman teman baiknya itu tidak ingin terkesan memanfaatkan kekuasaan temannya yang lagi berkuasa.

Mereka tidak ingin juga terkesan menjilat atau cari perhatian untuk kebagian kekuasaan. Rata rata orang baik tak terlalu menampakkan ambisinya. Itu ciri umum orang baik di Indonesia.

Sementara itu si baik yang dpt kekuasaan tiba tiba merasa kesepian. Banyak teman dekatnya dulu seperti ” menghilang “.

Dalam kekosongan batin dan teman itulah mulai merapat para penjilat, tukang puja-puji dan mereka yg tidak jelas trackrecordnya dan andilnya menjadikan pemimpin. Karena sering setor muka maka si penguasa baik hati itu tergoda dengan rayuan penjilat disekitar kekuasaannya.
Ujungnya sibaik hati banyak mengambil keputusan yg kontroversi. Atau malah ditunggangi berbagai ide busuk dr para penjilat sekitarnya.

Demikianlah dinamika yang terjadi di sekitar orang orang baik yang jadi penguasa.

Maka pesan moralnya:
1. Kalau anda punya teman baik yang jd penguasa, tempellah dia, jangan jauhi. Tetap beri masukan. Kawal terus.

2. Sebaliknya yang terpilih jadi penguasa, hendaknya tetap rajin aktif say hello ke teman-teman dekatnya yang baik. Harus pro aktif karena teman teman baik itu sekarang sungkan menghubungi Anda. Itu ciri orang baik Indonesia.

3. Penguasa yang baik jangan buru-buru menerima orang yang tidak jelas track recordnya karena bisa jadi duri dalam daging atau menjebak Anda. Hati hati dengan orang baru di sekitar kekuasaan Anda. Kalau Anda ingin langgeng berkuasa. Belajar dari Soeharto bagaimana ia merawat teman dan bagaimana ia mewaspadai lawan. Yang penting anda berkuasa demi kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk keluarga atau kelompok, maka pasti banyak rakyat yang akan dukung!

 

M.Hatta Taliwang, 11/7/18.