Pilkada Morowali: ADAM dan Gubernur Hujat Paslon Lain

Nusantarakini.com-Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Morowali 2018, Ambo Dalle-Aminudin (ADAM) kembali menyerang salah satu Paslon bupati dan wakil bupati Morowali. Dalam orasi politik terakhir pada kampanye akbar, Ambo Dalle menyebut Paslon tersebut lebih banyak pencitraan dari pada bekerja.

Hal ini ditegaskannya dihadapan sekitar 3.200 tim dan simpatisan ADAM yang hadir di Anjungan Pantai Matano, Bungku Tengah, Morowali, Kamis (21/6).

Jumlah ini diasumsikan semua pihak, lebih banyak dari massa SAH, saat kampanye akhir di Lapangan Marsaole, Rabu (20/6).

Bahkan, Ambo sempat mengaku tidak pernah menjelek-jelekan atau memfitnah Paslon lain. Namun yang terjadi, jauh panggang dari api.

Sementara, calon wakil bupati Aminudin tidak banyak bicara. Dia lebih banyak membicarakan program kerja ketimbang mengklarifikasi isu asusila, yang sempat heboh, hingga kini.

Kampanye Akbar ADAM di Anjungan Pantai Matano, Bungku Tengah, Kamis (21/6).

Padahal, para simpatisan berharap Aminudin dalam orasinya bisa menjelaskan kronologis kasus asusila yang sampai ke penegak hukum.

Hal ini disayangkan oleh simpatisan yang mengaku bernama Agung dari Desa Lantula Jaya, Kecamatan Witaponda. “Harusnya pak Amin menjelaskan kasus asusila yang menimpanya. Ini kesempatan baik, sehingga warga tidak bertanya-tanya,” kata dia.

Beda, serangan disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Drs H Longki Djanggola dalam orasinya. Hanya 10 menit berorasi, dia langsung sindir salah satu Paslon.

“Mana ada orangtua cium tangan anaknya,” sindir dia kepada salah satu Paslon dan menurut simpatisan yang banyak didatangkan dari Kecamatan Witaponda, yang diserang adalah nomor urut tiga.

Dalam orasi, Longki juga mengakui adanya pembangunan di Morowali, tapi tidak maksimal melihat besarnya potensi Subver Daya Alam.

Selain itu, Longki juga mengajak seluruh masyarakat untuk hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS), meskipun tidak mendapatkan undangan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Morowali.

“Ayo, seluruh warga Morowali harus hadir di TPS, meski tidak menerima undangan memilih dari KPU,” tegas dia.

Selain itu, banyak pihak menilai, tim sukses tidak bekerja maksimal mengumpulkan massa. Yang terjadi di lapangan, masih terlihat ruang kosong. Apalagi kondisi lahan yang memanjang di kawasan pantai, semakin jelas kekosongan tersebut.

Bahkan, para orangtua khususnya ibu-ibu kecewa ke panitia timses ADAM, lantaran mengundang artis ‘telanjang’ yang tidak sesuai dengan adat dan budaya masyarakat Morowali.

“Ini sudah tidak sesuai dengan adat budaya Morowali. Kok artis telanjang yang diundang,” kata Nurma,  ibu paruh baya yang hadir di kampanye.

Kampanye akbar ini adalah bagian agenda yang diselenggarakan oleh KPU Morowali. Sesuai rencana, besok, Jumat pukul 14.00 WITA, akan diakhiri dengan Kampanye Akbar dari Paslon Tahajud, Drs Taslim-H Najamudin di Lapangan Marsaole, Bungku Tengah.

Sementara informasi untuk Paslon nomor urut 4 dan 5 tidak ikut berpartisipasi.*