Warkop-98

Fahri Hamzah: Prof Amien Rais Sangat Layak!

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Orang tidak paham siapa Prof Amien Rais (Prof AR). Apalagi orang-orang kemarin sore yang gak paham Indonesia dan perjuangan menjaganya dari keruntuhan.

Beliau adalah legenda dalam reformasi. Terlalu mengerti tentang negeri ini. Tapi beliau guru besar bukan politisi.

Jangan tanya keberaniannya. Suatu masa di bawah rezim otoriter, yang lain diam atau berbisik dalam gelap tapi Prof AR tampil dan berbicara apa adanya

“Saatnya Suksesi kepemimpinan nasional, Sidang MPR sebaiknya tidak mencalonkan pak Harto, dll”.

Bagi kami angkatan 98, tidak ada tokoh sekuat Prof ARdalam melawan otoritarianisme dan bersuara menyampaikan kebenaran.

Termasuk suara yang bersemayam di dada kami. Maka, beliau paling melegenda di antara banyak tokoh pergerakan.

Itulah Prof AR yang pemberani. Dan dia juga adalah guru besar ilmu politik dari sebuah kampus yang DAHULU gandrung dengan kebebasan, UGM.

Beliau terlalu tahu dengan apa yang terjadi. Apalagi sistem pemerintah baru. Beliau memimpin amandemen konstitusi.

Kalau Prof AR sering kritis kepada pemerintahan karena dia paham reformasi yang sekarang kita jalani.

Beliau tahu kapasitas apa yang diperlukan untuk menggerakkan mesin demokrasi Indonesia yang canggih ini. Itu yang bikin beliau kritis.

Bagi Prof AR mesin super canggih demokrasi Indonesia ini jika dikendarai orang yang punya kapasitas maka kita telah terbang jauh melampaui semua negara yang kita merdeka bersamaan; Malaysia, Korsel, Taiwan, RRT, dll

Tapi malang nasib kita, bukannya pemimpin tambah canggih eh malah tambah amatir. Inilah fakta yang membuat Prof AR terus merasa harus terus bicara.

Orang-orang harus dibangunkan, kebenaran harus disampaikan seperti kata Rendra.

Jadi wajarlah kalau Prof AR yang lahir 26 April 1944 (usia 74 tahun) didorong oleh banyak orang untuk maju lagi sebagai calon presiden.

Toh Mahathir yang lahir 10 Juli 1925 (93 tahun) baru dilantik menjadi PM baru Malaysia. Mereka berkawan.

Saya hanya berpikir bahwa memang 2019 kita harus persembahkan kepemimpinan yang memiliki kapasitas terbaik.

Semoga dengan itu siapapun terpilih akan baik bagi ibu pertiwi.

Sebab jika kita ngotot dengan apa yang ada, padahal bahan bakunya sebagai pemimpin tidak ada maka rakyat seperti terpenjara dan tersandera harus memilih orang yang kapasitas tiada.

Terus terang, setelah Mahathir naik kembali, saya mendorong para senior untuk maju kembali; ibu Megawati, pak JK, bahkan Pak Habibie, dan yang masih memenuhi syarat sah-nya. Sebab syarat kapasitas dari mereka ada.

Dan Prof AR telah mulai. Mari kita lihat selanjutnya apa yang terjadi. Semoga ini menjadi bagian dari berkah Ramadhan. Sekian.

Sumber: Twitter @Fahrihamzah 10-11/6/2018. [mc]

Terpopuler

To Top