Tujuh Mahasiswa HMI Terluka Saat Peringati 20 Tahun Reformasi di Depan Istana

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta turun ke jalan memperingati 20 tahun reformasi. Mereka menilai reformasi telah gagal mencapai targetnya.

Harusnya reformasi melahirkan tatanan yang lebih baik, malahan sebaliknya. Kepemimpinan rezim Jokowi dianggap sama sekali tidak menjalankan amanat reformasi dengan baik.

Karena itu mereka menyerukan haram memilih kembali Jokowi sebagai presiden. Selain itu mereka meminta supaya Jokowi kembali pulang ke Solo.

Dalam aksinya mereka dikepung oleh lusinan polisi. Sama sekali tidak seimbang secara jumlah dengan peserta aksi. Akibatnya saat ban dicoba dibakar untuk mendinamisasi peserta aksi, kontan polisi mengamuk. Mereka menghajar para mahasiswa yang tidak siap dihantam dengan keras tersebut. Beberapa mahasiswa terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit Tarakan. Beberapa lagi tetap bertahan dan menolong kawan-kawannya yang terluka.

Ketujuh mahasiswa HMI MPO yang masuk IGD rumah sakit Tarakan tersebut, yaitu Al Azhar Musa (Ketua Umum HMI MPO Cabang Jakarta), terluka di bagian mata kiri. Tampak mata kiri merah dan bengkak. Kemudian Irfan Maftuh (Korlap Aksi/Ketua Umum Front Nasional MPI), Arnol (HMI MPO), Ahmad Kerley (HMI MPO), Alfian (HMI MPO), Arif Ibnu Halim (HMI MPO) dan Lucky Mahendra (HMI MPO). Mereka dipukuli oleh aparat kepolisian di depan Istana Negara saat melakukan aksi.

Informasi terakhir para mahasiswa tersebut telah diantar pulang ke asrama mereka yang terletak di Jalan Bunga Matraman. (bgt)