Gaya Hidup

Mengapa Miskin? Cara Kita Memetik Rezekilah Yang Mendesak Dikoreksi

Nusantarakini.com, Jakarta –

Ada 250 juta manusia. 200 juta Muslim. 17.000 pulau. Lautan yang luas. 4000 triliun Anggaran Tahunan. Aset ekonomi ratusan ribu triliun. Hujan yang turun rutin sepanjang tahun. Tanah yg subur. Hewan ternak yang melimpah. Tanaman pangan yang kaya dan melimpah.

Apalagi yang kita ragukan, ya? Itu semua adalah rezeki yang terhampar di hadapan kita. Apalagi yang kita cemaskan di Indonesia ini, ya? Itu semua karunia untuk kehidupan kita.

Mungkin masalahnya ialah bagaimana sebenarnya cara kita menjangkau dan memetik limpahan rezeki kita itu? Kenapa kita tidak berhasil memanennya? Mengapa kita bagaikan anak kecil yang hendak memetik mangga yang tinggi, hanya berharap mangga-mangga itu akan jatuh, sementara dia tak sanggup memanjat atau menjoloknya? Dia hanya berharap-harap terjadinya keajaiban menemui hidupnya dengan datangnya angin kencang yang dapat menjatuhkan buah-buah mangga itu?

Pada akhirnya, setelah merenung, masalah kita ternyata terletak pada CARA & BAGAIMANA kita menghampiri lalu memanen hamparan dan limpahan rezeki yang sudah dikaruniakan Tuhan di hadapan kita itu. Fokuslah ke rezeki, bersyukurlah selalu kepada Tuhan dan curahkan pikiran dan ikhtiar keras untuk mengambil hak kita atas rezeki seluas Nusantara dan bumi Tuhan ini.

Jangan terseret kesibukan memikirkan orang dengan perasaan cemburu, tidak senang dan malah dengki dan dendam. Dengki dan dendam hanya memakan hati kita sendiri, bukan orang lain yang kita pikirkan itu.

Berdamailah dengan kenyataan, walaupun terasa pahit. Tapi bukan berarti harus menghancurkan kepribadian yang kita miliki. Fokus hanya kita lepaskan pada yang baik-baik dan harapan-harapan yang nyata. Bukan kepada yang menimbulkan rasa pesimis dan picik. Fokus hanya patut pada kekuatan yang ada pada diri kita. Itulah yang patut kita gali dan berdayakan. Tatap hidup dengan suka cita dan penuh syukur. Semesta dihamparkan untuk kita agar kita dapat bersyukur.

 

Catatan Tiban (Kyai Kampung)

Terpopuler

To Top