Wajar Tertipu! Bangsa Indonesia, Belum Lama Masuk dalam Alam Modern

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Apa yang dinamakan bangsa Indonesia, ialah kumpulan aneka suku bangsa yang mendiami kepulauan nusantara yang kemudian disatukan dalam satu negara bangsa bernama Indonesia.

Embrio idenya dari Kongres Pemuda kedua pada 1928 yang menghimpun beragam organisasi pemuda dengan latar suku dan agama yang manifestasinya ialah Sumpah Pemuda yang terkenal itu.

Akumulasi dari ide itu, lahirlah negara bangsa Indonesia. Indonesia menjadi rumah bersama seluruh elemen politik dan budaya yang terdapat di nusantara.

Tadinya suku-suku di Nusantara masih boleh dikatakan primitif. Apalagi yang terdapat di pedalaman.

Gambar-gambar koleksi Trofen Museum Belanda memperlihatkan kepada kita bahwa masih banyak yang berpakaian seadanya. Perempuan masih telanjang dada. Laki-laki dewasa hanya sekedar menutup bagian vital. Sedangkan anak-anak benar-benar telanjang bulat. Padahal itu diambil potretnya di awal abad ke-20.

Hal ini memberi pengertian kepada kita, bahwa sebenarnya pengaruh modernitas masih belum lama menembus budaya primitif suku-suku di Indonesia. Hanya beberapa suku penting, seperti Jawa, Sunda dan Melayu saja yang sudah agak paralel dengan tuntutan dunia modern yang sopan.

Bahkan perempuan-perempuan Bali kala itu masih jamak yang bertelanjang dada. Saat itu, tentu di lingkungan Bali keadaan pakaian semacam itu bukan tidak sopan atau pantas. Konteks zamannyalah yang bicara semacam itu.

Bilamana hari ini kita dapatkan banyak perempuan Indonesia yang berpakaian rapi dan malahan berjilbab dengan baiknya, berarti terjadi suatu kemajuan atau pergeseran dalam hal berpakaian.

Alhasil, Indonesia sebenarnya belum berapa lama masuk dalam alam modern. Jadi wajar bila banyak kegagapan dan kejahilan dalam beradaptasi dengan tuntutan budaya modern yang serba kompetitif dan adu licik dan cerdas.

Makanya hanya yang licik, cerdik dan kuat yang berkuasa di Indonesia. Sementara yang lugu dan polos tersisih dan termangsa.

 

~ John Mortir