Budaya

Majelis Akhir Zaman: Nanggala Aji Pamungkas

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Situasi gunung agung yang tidak menentu merupakan isyarat bagi pertahanan keamanan indonesia. Namun isyarat yang bersifat lebih global adalah gunung lawu. Situasi lereng lawu beda penghuninya dengan puncak lawu. Spirit dari california selatan telah pindah ke puncak lawu, sehingga konsentrasi pasukan langit sekarang ada lereng lawu. Sulit dihindari, ini pertanda perang global akan terjadi di indonesia, bermula dari lawu.

Sejatinya dalam map ilmu jawa ada tidar, galunggung dan lawu yang disebut mampu menjelaskan tanda alam. Sedangkan tidar lebih bersifat nasional dan lokal. Tidar adalah paku jawa amanah syech subakir kepada semar untuk menyiapkan ruang hidup. Sehingga kasus jokowi menyebar tanah dan ide menempatkan akmil di tidar, bukan fenomena asal asalan. Bukti Indonesia sangatlah tua sebelum kanohan (nuh).

Konon prabu jayabaya memiliki guru syamsu zein, belajar soal catatan musarar (musa ra), tentang jehova yang ternyata ada di jawa. Kisah sukarno sama seperti saat musa dikecilkan umatnya akhirnya tuhan muncul dengan kelihatan cahaya. indonesia raya lahir juga adalah cahaya jawaban kepada inggris raya. Menurut forklore catatan orang tua, bahwa ada tiga wahyu. Wahyu pertama turun ke britania raya pasca perang dunia, wahyu kedua ketangkap indonesia, dan wahyu ketiga kini sedang diperebutkan.

Nanggala merupakan simbol akan terjadi bencana yang luar biasa. Alam akan mengeluarkan aji pamungkas. Sehingga seluruh makhluk akan pasrah saat alam siap meluruskan yang bengkok. Ketika alam nagih janji, ini juga adalah proses bedah nusantara menuju ke arah pambukaning gapuro. Perlu direnungka tentang arti pembukaan uud 45, yang hendak memastikan amanah untuk keselamatan umat manusia. [kz/mr]

Terpopuler

To Top