Yudi Syamhudi: Jokowi Faktor Bangkitnya Komunis

Nusantarakini.com, Jakarta –

Hiruk-pikuk isu bangkitnya komunisme ditanggapi oleh berbagai kalangan. Salah satunya Yudi Syamhudi Suyuti, Ketua Presidium MRI.

Kepada Reuters dia menyatakan bahwa Jokowilah faktor di balik bangkitnya komunisme sebagai dampak hubungan erat antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah China.

“I see Jokowi being the factor behind the rise of communism in Indonesia because of the cooperative relationship with China,” said Yudi Syamhudi Suyuti, one of the protest organisers and a failed political candidate for the opposition Gerindra Party, in comments posted online. Lihat, https://www.google.co.id/amp/uk.mobile.reuters.com/article/amp/idUKKCN1C219B

Sementara itu, Kyai Embun melihatnya dari konteks sistem. “Jokowi adalah implikasi dari bekerjanya korporatokrasi. Sistem ini berbasiskan kekuasaan korporasi-korporasi. Seperti halnya di Amerika, Indonesia sejak reformasi, sudah masuk ke periode korporatokasi. Di sini yang berkuasa nyata ialah korporasi. Merekalah yang mengatur jalannya pemerintahan dan kemana agenda pemeritahan itu diarahkan,” ujar Kyai Embun.

“Tapi jangan hawatir, rakyat Indonesia memiliki potensi besar untuk menghalau korporatokrasi ini. Rakyat Indonesia masih sangat patriotik dan belum sepenuhnya tergantung pada korporatokrasi. Selama desa-desa kita masih bisa mandiri dan belum terintegrasi penuh dengan sistem keuangan yang ada, serta masih mampu mencukupi pangan penduduknya ditambah sistem keuangan nasional kita belum sepenuhnya digital dan total, maka korporatokrasi yang memberi supremasi elit-elit pengusaha kakap terhadap negera dan rakyat, masih bisa kita usir kapan-kapan. Asal kesadaran rakyat dan populisme yang mulai bangkit sekarang ini dapat kita rawat dan arahkan ke sasaran yang sistematis,” komentar Kyai Embun.

“Populisme tidak pernah mengancam NKRI seperti yang disebutkan oleh Kompas. Justru korporatokrasi yang disokong oleh Kompas itulah yang berbahaya bagi NKRI,” tambahnya. (bht)