Ketua MRI: Jokowi Tumbang Jika Kita Lebih Militan Menggolkan Sidang Istimewa MPR Nanti!

Nusantarakini.com, Jakarta –

Sejumlah tokoh dari berbagai lapisan masyarakat hadir dalam diskusi dan bincang-bincang Sidang Istimewa MPR guna pemakzulan Jokowi.

Yudi Syamhudi Suyuti menceritakan kesaksiannya saat mendampingi isterinya yang ditahan polisi dalam kasus yang menyinggung korporasi kontroversial, Lippo Group.

Menurutnya, istrinya ditahan untuk dimintai keterangan oleh Bareskrim Polri dalam delik aduan oleh salah seorang direktur Lippo bernama Danang. Hingga saat ini, dia tidak habis pikir, mengapa korporasi semacam Lippo dapat memperkarakan istrinya. Diduga hal itu untuk mengintimidasi dirinya agar tidak terlalu kritis terhadap kekuasaan.

Namun, Yudi dan Istrinya, menyatakan tidak akan pernah bergeming, mundur dan minta maaf kepada Lippo. Karena dirinya yakin tidak bersalah.

Menurut Yudi, munculnya korporasi yang makin jumawa, isu PKI dan merajalelanya pengaruh Cina di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan rezim Jokowi. “Masalahnya adalah terletak pada rezim Jokowi. Karena itu tidak ada solusi lain, kecuali dimakzulkan,” ujar Yudi tegas.

“Bahkan dapat dikatakan, rezim ini sedang melakukan makar dengan cara cinaisasi. Jokowi itu sendiri simbol kebangkitan PKI. Kerjasama rezim Jokowi dengan RRC, membuat Indonesia bagaikan basis produksi imperialisme China,” tambahnya.

“Karena itu, rakyat harus lebih militan dan siap frontal, karena rezim Jokowi juga frontal terhadap rakyat,”pungkasnya.

Yudi menyerukan, setiap komponen rakyat yang sudah jenuh dengan kinerja rezim Jokowi, supaya sama-sama turun pada aksi mendesak DPR/MPR pada 29 September 2019 pukul 13.00 WIB secara berduyun-duyun. “Demokrasi yang sudah dibajak harus direbut lagi oleh rakyat!” (gtr)