Desak Penyelenggaraan SI-MPR dan Pemakzulan Jokowi secara Konstitusional, Yudi Diapresiasi Tokoh Senior

Nusantarakini.com, Jakarta –

Terkait upaya mendesak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) serta untuk menyelenggarakan Sidang Istimewa dan Pemakzulan Jokowi secara konstitusional dari rakyat, Yudi Syamhudi Suyuti selaku Koordinator/ Penanggung Jawab Permintaan Pemakzulan Jokowi dan Sidang Istimewa 2017, membeberkan alasannya kepada Nusantarakini.com, Jakarta.

“Jokowi ini dibayar besar untuk ditertawakan Rakyat. Tapi sementara, para pengijon Jokowi yang memodalinya menjadi Presiden terus menjadikan Negara sebagai alat pengeruk sumber-sumber kemakmuran Rakyat. Mereka ada yang minta dijadikan pejabat dan ada yang tetap sebagai pengusaha untuk kendalikan Negara. Sudah saatnya kita perdebatkan dan bongkar kejahatan aktor-aktor negara, baik yang duduk di pemerintahan maupun diluar pemerintahan tetapi terkait dengan pengambilan keputusan-keputusan Negara lewat Sidang Istimewa,” tuturnya di Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Menurut Yudi, bukan hanya masalah ekonomi saja yang terjadi dalam pencapaian-pencapaian misi untuk penguasaan negeri kita. Tapi juga terciptanya benturan-benturan sosial atas bangkitnya tirani baru kekuasaan Imperialis Kecil Cina yang merupakan bagian Cina Raya.

“Wajarlah jika kemudian kondisi ini kemudian disebut sebagai kebangkitan Komunis di Indonesia, sebagai gestur kekuasaan yang menampilkan gaya populis tapi sebenarnya menjajah Rakyat Pribumi Indonesia dan Islam dengan berkiblat dan menyembah Komunis Cina, baik Partai (PKC) maupun Negara (RRC),” ungkapnya.

Kendati demikian, Yudi mengaku bahwa tentu tidak semua dijajah, khususnya bagi Pribumi dan Islam yang mau tunduk pada kepentingan Imperialis kecil ini. Sementara, lanjut dia, Imperialis Kecil ini sedang membangun segala misi demi kepentingan Tuan Imperialisme Besar mereka, yaitu Cina Komunis.

“Solusi mendasar dari tercapainya jalan perjuangan ini adalah mengembalikan kedaulatan Rakyat melalui Sidang Istimewa 2017. Sebuah solusi konstitusional dari Pemilik Negara dan Pemilik Konstitusi, yaitu Rakyat, sebagai konstituen,” tegas Yudi memungkasi.

Sementara itu, menanggapi agenda yang dimotori Yudi ini, Tokoh Senior Indonesia, Syarwan Hamid memberikan apresiasi yang cukup menyemangati perjuangan tersebut.

“Saya salut dengan keberanian dan ketulusan Anda. Sikap itu mewakili gambaran perasaan sebagian besar masygarakat yang kesal dengan gaya Pemerintahan Jokowi,” kata Syarwan mengapresiasi Yudi melalui postingannya yang tersebar luas di beberapa grup whatsapp.

Menurut Syarwan, sebelum ini tidak ada lagi pertentangan SARA yang menajam, namun dewasa ini sangat berbeda. Kebencian batin masyarakat ,terutama Umat Islam kepada golongan Cina semakin dalam.

“Siapa yang bertanggung jawab pada tumbuhnya kebencian itu? Saya harus mengatakan Pemerintahan Anda lah yang bertanggung jawab, karena gaya memimpin yang jauh dari mumpuni!” tegas Syarwan mengakhiri statemennya. [mc]