Internasional

Tanggapan Pengamat Tionghoa Terkait Terpilihnya Halimah Sebagai Presiden Singapura

Nusantarakini.com, Jakarta –

Maraknya berita hoax yang beredar di masyarakat, khususnya di media-media sosial  (medsos) akhir-akhir ini, yang isinya tidak lain berindikasi propaganda, isu SARA agar bisa mengadu domba; bahkan pada umumnya hanya copy paste judulnya saja.

Terkait terpilihnya Halimah sebagai Presiden Singapura, pengamat politik dan hukum, Kan Hiung berpendapat bahwa pembuat berita hoax seperti itu adalah adanya unsur kesengajaan untuk menyesatkan para pembaca. Dia menduga berita hoax tersebut dirancang serta disebarkan untuk mengalihkan isu lainya agar terciptanya kegaduhan.

“Sayangnya warga Singapur sudah cukup cerdas, mereka tidak mudah di provokasi, perlu kita ketahui kualitas pendidikan di Singapura terbaik se-dunia,” tutur pria yang akrab dipanggil Mr. Kan kepada Nusantarakini.com, Jakarta, Kamis, (14/9/2017).

“Jadi Pemerintahan Singapura memiliki integritas yang sangat tinggi, maaf bukan seperti atau ibarat pemerintahan yang bobrok atau abal-abal dan atau pemerintah yang tidak ada nilai kepercayaan dari rakyatnya, bukan yang seperti itu,” sambungnya.

Menurut Mr. Kan, Rakyat Singapura rata-rata sangat percaya kepada pemerintahnya, karena terbukti rakyat Singapura mendapatkan kesejahteraan terbaik se-ASEAN dari negara dan pemerintahannya, jadi bukan sekedar pepesan kosong.

Untuk itu, kata dia, Pemerintahan Singapura tidak akan memilih Presiden dengan cara sekonyol yang kita bayangkan dari isu berita-berita hoax yang beredar, seperti mengabarkan Singapura cara memilih Presiden berdasarkan etnis serta bergiliran etnis, dan sebagainya. Bahkan yang paling konyol lagi dalam berita hoax yang beredar itu memberitakan Presiden di Singapura itu hanya simbol negara, namun tidak bisa apa-apa, kesannya tidak punya hak dan kewajiban apa-apa, itu semua adalah berita bohong yang sangat menyesatkan.

“Sekali lagi saya sampaikan, saya sangat kagum dengan Pemerintahan Singapura, karena mereka sungguh terbukti memiliki integritas yang sangat tinggi. Jadi Pemerintahan Singapura tidak akan menjual integritasnya semudah yang kita bayangkan, dan mereka pun tidak bisa sembarangan, karena semua berdasarkan sistem online yang sangat canggih. Begitu juga sebaliknya rakyat Singapura juga tidak bisa bertindak sembarangan, karena semua sudah di kontrol oleh sistem online yang canggih itu,” terangnya.

Mr. Kan meyakini, bahwa Presiden Singapura pasti memiliki hak dan kewajiban yang sangat besar, walaupun tidak sebesar dan setinggi Perdana Menteri. Tentu seorang Presiden Singapura punya tanggung jawab yang sangat besar untuk melayani masyarakat Singapura.

“Perlu kita sadari, Negara Singapura adalah negara yang disegani belahan dunia, prestasi mereka sangat banyak tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Saya pernah tinggal di Singapura sekitar satu tahun lima bulan lamanya, kebetulan saya suka mengamati tentang perkembangan sebuah negara, jadi saya tahu pasti faktanya,” bebernya.

Bahkan Mr. Kan berani menarik kesimpulan, bahwa sudah pasti Singapura memilih Presiden berdasarkan nilai prestasi dan kualitas kerja atau kemampuan Mdm.Halimah Yacob (muslimah). Sehingga Halimah terpilih menjadi Presiden Singapore periode 2017 – 2023, ini sungguh sebuah fenomena yang sangat luar biasa.

“Saya sarankan jangan mudah percaya berita-berita yang disebarkan oleh sumber-sumber yang tidak jelas, jelas pun sumbernya harus kita klasifikasi secara pasti, karena zaman sekarang sudah banyak sekali berita-berita hoax yang dapat menyesatkan pemikiran kita dan teman-teman lainnya,” harapnya.

“Satu hal penting dan perlu saya sampaikan, Negara Singapur sangat tidak mudah untuk dimasuki segala kejahatan. Aparat Kepolisian Singapura tidak pernah takut orang yang ada di dalam Singapura untuk melakukan kejahatan, karena sampai dengan hari ini sangat jarang ada pelaku kejahatan yang bisa lolos dari penangkapan Kepolisian Singapura. Kepolisian Singapura kerjanya sangat cepat dan cukup profesional. Kalau menurut pengamatan saya, kemungkinan besar Singapura hanya takut perekonomiannya direbut oleh negara tetangganya,” terang Mr. Kan panjang lebar mengakhiri keterangannya. [mc]

Terpopuler

To Top