Teknologi

Mengenal Lebih Dekat Komunitas Bumi Datar Indonesia (FE101)

Nusantarakini.com, Jakarta –

Ketika tahun 2013 dunia dikejutkan dengan hadirnya kelompok pembela bumi datar (Flat Earth Society) di Amerika Serikat dan Eropa, hampir sebagian besar saintis di dunia mencemooh kelompok ini. Bahkan mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama sempat-sempatnya menyatakan kecaman ‘We Don’t Have Time for a Meeting of the Flat Earth Society’ seperti yang dilansir The Atlantic.com pada 25 Juni 2013 silam.

Namun pertumbuhan kelompok pembela bumi datar ini, sangat cepat dan masif. Bahkan di Indonesia kini menjadi yang terbesar di dunia, menurut Google Trend 2017.

Dari pantauan kami yang juga masuk ke dalam forum diskusi di web http://fe101.net/forum dan Telegram FE101 National Group terdapat beberapa hal yang menarik. Mulai dari penyebaran pemahaman Kesadaran Flat Earth, hingga open rekruitmen member yang sangat ketat.

Seperti yang diungkapkan oleh Admin dan juga salah satu aktivis pembela bumi datar, Ibrahim L. Kadir atau yang biasa dipanggil Ibam, bahwa kesadaran Flat Earth ini adalah bagian dari perlawanan terhadap bentuk penjajahan pemikiran dan antisipasi terhadap ancaman global yang lebih besar.

“Ya, kesadaran Flat Earth sesungguhnya simple aja, ini hanya mengungkapkan fakta dan memberitakan kepada masyarakat fakta-fakta yang terlihat di lapangan dan juga mengajak orang untuk berfikir kritis, misal bila bumi bulat, berapa sih kurvaturnya dalam setiap 1 km, ada atau tidak. Hal lain misal, bila bumi ini bulat siapa yang mengatakannya, siapa yang ambil fotonya, bila bumi bulat dan memiliki massa dan gravitasi, siapa yang menimbang berat buminya. Hal-hal tentang berfikir kritis itulah yang menjadikan Flat Earth ini menarik, hingga kita menemukan fakta sebenarnya.” ungkap Ibam, di Tebet, Jakarta pada Jum’at pagi (08/9/2017).

Pria yang berprofesi sebagai konsultan ini juga mengatakan bahwa besarnya gerakan Flat Earth di Indonesia juga tidak lepas dari video yang diunggah Flat Earth 101 Channel.

“Berawal dari akhir tahun 2015, masuk ke penuh tahun 2016 hingga kini 2017, suka atau tidak , video FE101 yang sekarang sudah sampai 13 episode, dan sebentar lagi keluar episode 14-nya, sangat mempengaruhi perkembangan Flat Earth di Indonesia. Pembuatnya, yaitu seseorang dengan nama siber BossDarling, sangat apik menyampaikan pesan dan penjelasan yang mudah dimengerti orang awam dan disukai oleh kalangan-kalangan expert seperti ilmuwan, dosen, pengacara, konsultan dan lain-lain” demikian kata pemilik akun twitter @ayelbamz ini.

“Videonya pun dibuat dengan riset dan eksperimen serta kolaborasi beberapa member. Artinya salah kaprah bila ada orang yang tidak setuju dengan FE, lalu mengatakan ‘ah FE cuman youtube, ayo eksperimen dan lain-lain’ padahal justru video tersebut diangkat dari kajian dan riset yang mendalam.” sambungnya.

Mantan pengurus salah satu LBH di Jakarta ini juga mengatakan bahwa tidak semata-mata soal bentuk bumi saja, tetapi snow-ball effect dari kajian kebumidataran ini sangat banyak bahkan menyentuh politik dan aspek-aspek sosial lainnya.

“Snow-ball effectnya banyak kok bung, misal, dari Bumi Datar ini kita mengkritisi soal Moon Landing, bagaimana bisa orang ke luar angkasa, flying to the moon, sudah seperti buku Julles Verne, sementara kalkulasi atau perhitungan jarak antara bumi dan bulan masih kira-kira, ada orang yang berani ke luar angkasa sementara teknologi pada saat itu belum siap. Bahkan menyentuh bisnis scam triliunan dollar menurut video FE101 juga kita bahas dalam diskusi harian.”

“Kalau soal politik itu ada, kalau kita tau hakekat politik adalah untuk mencapai kebahagian bersama bagi ummat manusia, bukan politik soal kekuasaan maka ini masuk terminologi politik yang ada di kami. Kita ingin orang sadar kok bahwa global-elite yang meraup keuntungan dari efek bentuk bumi bola sudah keterlaluan. Bagaimana tidak, fakta yang terlihat dengan mata horizon bumi rata, air tidak melengkung, tiba-tiba harus dipaksa bulat, lalu dengan alasan bulat butuh satelit untuk komunikasi jarak jauh, padahal sejak zaman perang dunia kedua Jerman saja bisa melakukan komunikasi bahkan intersep komunikasi, sebelum satelit lahir. Bahnyak hal lah.” katanya lebih lanjut.

Terkait Politik Dalam Negeri dan Cemooh “Kaum Bumi Datar”, Saracen Hingga Rohingya.

Dikutip dari laman Facebook resmi para pemerhati sekaligus kelompok pebela bumi datar ini, http://facebook.com/101fe ternyata tidak hanya peduli dengan masalah bumi, namun juga sensitif terhadap isu politik global seperti Palestina, Pilkada dan hingga kini Rohingya.

“Kita sih sebenernya yang ada di forum dan pengurus admin ini tugasnya hanya memberikan advokasi kepada persoalan Bumi Datar. Adapun bila diskusi terkait Palestina, Rohingya itu adalah sensitifitas kami yang terlatih dikarenakan kita tidak bisa menerima keadaan begitu saja, ya harus kritis,” ungkapnya.

“Sempet sih dicemooh sebagai ‘kaum bumi datar’ atau ‘otak datar’ tapi kita jadi terbiasa dan terlatih atas bullying tersebut, ya tidak apa lah, nanti lama-lama mereka juga mencari tau sendiri dan tidak sedikit yang dulunya membully kami, tau-tau sekarang malah jadi pembela yang militan. Kita sih respek ya sama rekan-rekan yang tidak mau observasi lebih jauh soal bumi datar, alias Globe Earthers, tapi yang kita lawan sangat fokus adalah saintis sombong dengan keilmuannya, termasuk juga orang-orang yang mendompleng fenomena bangkitnya kesadaran Bumi Datar untuk mencari keuntungan tertentu, dan tentunya sistem yang zalim.”

“Sempat juga pada masa pilkada DKI Jakarta yang lalu kita dikait-kaitkan dan distigmatisasi sebagai kelompok yang membela dan menolak calon tertentu, entah apa hubungannya. Terakhir kami dikaitkan dengan Saracen, ini yang sangat lucu, boleh dicek di grup resmi kami, di grup afiliasi kami seperti Indonesian Flat Earth Community (IFEC), FE Elite, Free Energy, Truth Awakens, dan diskusi alam maya Facebook dan Twiter deh, kami tidak terkait sama sekali dengan mereka.”

Ibrahim juga menambahkan bahwa kontribusi kelompok Bumi Datar kepada masyarakat ini jangan dipandang sebagai musuh dan sekedar pencitraan sensasional.

“Saran saya kepada rekan-rekan yang tidak pro bumi datar, jangan anggap kami ini musuh. Lebih baik anggap kita sparing partner untuk tukar pikiran dan pendapat.”

“Saya sangat yakin tidak ada itu pencitraan atau cari sensasi atau cari uang di Bumi Datar, dalam setiap video yang diunggah oleh Flat Earth 101 Channel berkali-kali dijelaskan bahwa tidak ada monetasi, bukan untuk adu ego apalagi cari nama ingin jadi tokoh.”

“Bila ada orang yang mengatasnamakan FE101 atau bukan FE101 tetapi mencari celah untuk benefit tertentu, seperti penghimpunan massa, pencurian member yang maksud dan tujuannya sekedar meramaikan chatting, memuaskan hasrat berdebat, atau terkait pengumpulan dana masal, itu sih kita anggap oknum saja, karena sudah pasti dalam kolam yang jernih, juga ada titik kotoran yang lama-lama timbul. Yang jelas kami ini cuma komunitas yang senang mengkasi lebih dalam, bereksperimen bahkan salah seorang member kami berhasil mewujudkan Tesla Coil dan alat-alat free energy yang bisa sewaktu-waktu dimanfaatkan umat manusia lho” tutupnya. (sed)

Terpopuler

To Top