Satire

Kata PBB, Rohingya itu minoritas teraniaya, sedang kata Myanmar mereka separatis

Nusantarakini.com   Benar kata ulil abshar abdallah bahwa, eh nggak jadi ngutip ulil, ya. Dia kan Islam Liberal (Apa hubungannya?).  Saya ngutip PBB saja, dalam versi PBB, Rohingya, minoritas yang paling teraniaya, mereka menghadapi pemukulan, pemerkosaan sistematik, pengusiran paksa, dan pembunuhan massal, sebagaimana disampaikan lewat Al Jazzeera  https://t.co/D6r7eOJhxs.  Oh iya. Pernah lihat foto-foto ngeri orang-orang tergeletak, lantas di sebelahnya baju-baju para biksu. Sebagian foto-foto yang diklaim sebagai kekejaman atas Rohingya mungkin saja hoax. Berita gempa bumi dikatakan sebagai pembantaian Rohingya, akan tetapi penyelidikan PBB menyatakan bahwa telah terjadi kekerasan hak azasi di Myanmar. Kalau nggak percaya klik sini . Itu web resmi PBB.

Sementara itu AFP memberitakan, Paus (bukan nama ikan) kerap mengungkapkan perasaannya yang kesal dengan perlakuan terhadap warga minoritas Rohingya di Myanmar.

Kaum minoritas Muslim di sana sebagian besar hidup tanpa kewarganegaraan, dan menetap di wilayah negara bagian Rakhine, Myanmar barat yang kini tengah bergejolak.

Vatikan mengumumkan rencana perjalanan Paus tersebut, Senin (28/8/2017), beberapa jam setelah Paus berkomentar mengenai penderitaan umat Muslim Rohingya.

Bagaimana dengan pemimpin Islam? Eh.. Kalau pemimpin sedunia mana ada, ya? Kalau kumpulan negara-negara Islam, ada sih. Namanya OKI. Awal tahun lalu OKI membahas masalah ini. 

Bagaimana penindasan ini bisa terjadi? Apa sudut pandang Pemerintah dan para pemimpin agama yang mendukung penindasan ini?

Pemerintah Myanmar memandang Rohingya sebagai imigran ilegal dari Bangladesh. Para pemimpin relijius menolak Rohingya. Menurut salah satu pemimpin relijius, U Par Mount Kha,
mereka kerja di pertanian. mereka menjadi porter dan pembangun jalan, Dan tidak kembali lagi. Saya tidak menerima kehadiran Rohingya. Mereka berbohong pada dunia bahwa Maungdaw dan Buthidaung berpenduduk orang-orang muslim. Mereka berusaha untuk membuat negara terpisah.

Lho pemimpin Myanmar? Apakah itu termasuk penerima nobel perdamaian itu? Iya. Betul. Penerima nobel perdamaian itu menjadi kanselir negara di negara itu.

Bagaimana menurut pihak Rohingya?

Rohingya tidak berasal dari Bangladesh. Zaw Zaw, Pemimpin Komunitas Rohingnya mengatakan bahwa kakek buyut mereka lahir dan besar di daerah ini. Bahasa orang rohingya berbeda dengan bahasa bangladesh. Sehingga kami tidak terkait dengan Bangladesh. Kami adalah keturunan orang yang lahir dan besar di negeri Rakhine.

 

 

Terpopuler

To Top