Muslim Rohingya Dibantai, NU Kok Bungkam, Giliran FDS, Ribut Sekali

Nusantarakini.com, Jakarta –

Hari-hari belakangan ini, seluruh simpul-simpul massa NU dan slogardenya dikerahkan besar-besaran untuk berdemo menolak Permendikbud. Permendikbud ini sendiri mengatur kegiatan Full Day School.

Menurut para pendemo, kebijakan full day school tersebut berkonsekwensi mematikan institusi Madrasah Diniyah yang banyak dimiliki oleh NU.

Tapi betulkah bahwa Full Day School itu yang jadi sasaran dari aksi-aksi demo NU tersebut?

Banyak yang ragu bahwa NU sungguh-sungguh berdemo hanya untuk membatalkan Permendikbud. Tujuannya lebih bersifat taktis dalam rangka mengonsolidasi warga NU dengan kendaraan isu Full Day School. Tujuan lainnya adalah mendown grade Mendikbud yang kebetulan berasal dari Muhammadiyah.

Ketika Mendikbud gagal mengatasi gejolak akibat isu Full Day School, maka akan berakibat jabatan menteri tersebut dicopot pada momen menjelang reshuffle kabinet. Di situlah tersedia kesempatan bagi pihak NU untuk menjulurkan representasi kepentingan politik mereka.

Sayang sekali, saat Muslim Rohingya dibantai, NU absen untuk berdemo. Rupanya FDS lebih penting ketimbang isu Muslim Rohingya. Apakah afinitas sebagai sesama Muslim telah terdegradasi di dalam tubuh NU. Itulah pertanyaan yang dilemparkan kepada para petinggi NU hari-hari ini. (vgt)