Goblok! Bikin Kejahatan Ciber di Indonesia, WNA China Malah Dilepaskan dari Hukum

Nusantarakini.com, Jakarta –

Polisi Indonesia memulangkan begitu saja 148 WNA asal China dan Taiwan yang terlibat sindikat kejahatan ciber. Tidak ada penerapan UU ITE ke penjahat-penjahat asing tersebut. Dan tidak ada rasa bersalah pada pemerintah yang mengesankan Indonesia tidak berdaulat di depan penjahat-penjahat ciber tersebut. Mereka dipulangkan melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pada musim Pilpres 2014 yang lalu, juga kedapatan penjahat ciber yang beroperasi di Indonesia. Itu juga dipulangkan begitu saja.

Padahal jumlah 148 WNA penjahat ciber bukanlah jumlah yang sedikit. Harusnya diungkap di pengadilan, apa motif mereka beroperasi di Indonesia. Jangan-jangan mereka intel RRC.

Lucunya lagi, sindikat ini beroperasi serentak di berbagai kota. Bayangkan, betapa terhinanya Indonesia mereka buat.

Sindikat yang dibekuk di Jakarta ada sebanyak 29 orang memakai tanda kaos warna oranye. Sedang yang ditangkap di Bali 32 orang dengan kaos merah muda dan Surabaya 92 orang dengan mengenakan kaos biru.

Selain menggunakan kaos, mereka juga diminta mengenakan pita yang diikat di lengan kiri sebagai penanda lainnya. Di antara mereka, ada yang hanya berperan sebagai penerjemah dan sopir.

Di Bali, polisi menangkap 32 orang terdiri dari warga Tiongkok dan Taiwan. Penangkapan juga dilakukan di Surabaya yang meliputi tiga lokasi kejahatan yakni Jalan Mutiara Graha Family Blok N-1 Bukit Darmo Golf Surabaya, Jalan Graha Family Timur 1 Blok E-68 Bukit Darmo Golf dan Jalan Graha Family Timur 1 Blok E-58 Bukit Darmo Golf.

Jumlah total warga asing yang diamankan di Surabaya mencapai 92 orang, terdiri dari 81 warga Tiongkok dan 12 warga Taiwan. Polisi memastikan, pelaku kejahatan siber yang diamankan di Jakarta merupakan satu jaringan dengan pelaku yang digerebek di Surabaya dan Bali. Jaringan ini diduga melakukan penipuan, utamanya terhadap warga Tiongkok.

Beginilah kalau rezimnya berkiblat ke RRC. Rezim tidak berani menegakkan hukumnya sendiri, sedangkan ke rakyatnya, bukan main garangnya. (htr)