Nasional

TRAGIS. SBP Bilang Elit Politik Kita Sudah Dihinggapi ‘Otak Mafia’!

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Dewan Penasehat Musyawarah Rakyat Indonesia (MRI) Sri Bintang Pamungkas (SBP) mengatakan, bahwa di dunia tidak ada Pemilu serentak. Mana saja dari pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) boleh duluan.

“Di negara-negara dengan otonomi provinsi atau negara bagian, bahkan masing-masing kapan pun bisa melakukan pilegnya pada tiap periode,” ucap Sri Bintang Pamungkas kepada Nusantarakini.com, Jakarta, Kamis (20/7/2017).

SBP menekankan bahwa Kursi DPR dan Kursi Presiden berbeda, yang satu wakil rakyat dan yang satu Presiden. Kata dia, yang satu adalah lawan yang lain, kecuali untuk kesejahteraan rakyat.

“Kesamaan keduanya hanyalah pada unsur partai, dan itu adalah faktor psikologis. Mempersoalan keserentakan atau mana yang lebih dulu adalah akal-akalan, karena yang menentukan menang dan kalah adalah para pemilih,” tegas mantan Politisi yang sudah malang melintang ini.

SBP juga menyampaikan, demikian pula Presidential Threshold adalah juga akal-akalan. Menurut dia, hal ini tidak berbeda dengan akal-akalannya Soeharto dengan Capres Tunggalnya.

Belum lagi, lanjut SBP, akal-akalan cara perhitungan mulai dari TPS, ke Kelurahan, ke Kecamatan, ke Kabupaten, ke Provinsi, lalu Nasional, semuanya akal-akalan!

“Kapan masyarakat diajari jujur oleh para pemimpinnya, khususnya dalam menghitung suara?!” tanya SBP dengan keras.

SBP menceritakan, di negara-negara maju sejak kecil orang diajari don’t tell a lie. Di Indonesia, kata dia, para orang tua, Wakil Rakyat, dan Presiden sudah terbiasa menjadi tukang bohong!

“Para elit politik kita sudah dihinggapi ‘Otak Mafia!’  Di belakang mereka ‘Mafia-mafia Cina!’ Mereka bilang Demokrat, padahal Plutokrat dan Kleptokrat!” pungkas SBP dengan tegas. [mc]

Terpopuler

To Top