Internasional

Amerika Tarik “Jizyah” dari Arab Saudi dan Qatar Total USD 162 Miliar. Kemana Harga Diri?

Nusantarakini.com, Jakarta –

Tak bisa lagi disangsikan bahwa biangkerok ketidakamanan dunia berasal dari situasi Amerika Serikat. Negeri ini benar-benar telah menjelma menjadi pemeras raksasa umat manusia.

Mari lihat dari mana dimulai krisis Qatar vs Arab Saudi mencuat.

Sebelum Trump, pemimpin Amerika berkunjung ke Arab Saudi, (20/5/2017), hubungan kedua negara yang sama-sama bergantung kepada Amerika itu, berjalan normal-normal saja.

Tiba-tiba, atas dalih info yang tak bisa diverifikasi bahwa Qatar penyokong terorisme, Arab Saudi menuding Qatar pro terorisme. Siapa yang pro dan siapa yang kontra dari kedua negara ini, publik juga semua tahu.

Aksi tuduhan Arab Saudi ini persis muncul setelah terjadi kesepakatan antara Trump dan Raja Salman senilai sebesar USD150 miliar atau setara Rp1.999 triliun (estimasi kurs Rp13.329/USD).

Rinciannya terdiri dari kerjasama pertahanan sebesar USD100 miliar alias Rp1.332 triliun, berupa rencana pembelian senjata oleh Arab Saudi dari Amerika Serikat.

Sisanya sebesar USD50 miliar atau Rp666,45 triliun, merupakan kesepakatan perdagangan minyak antar kedua negara.

Lucunya, ketika Arab Saudi tiba-tiba mengucilkan Qatar, bukannya Amerika mendukung langkah sekutunya itu, malahan mengambil kesempatan dengan menjual pesawat tempur F15 terbaru sebanyak 36 unit dengan nilai USD12 Miliar.

Ibarat kata, peras sana, peras sini sebagai “jizyah” dari para penguasa Arab, dominionnya Amerika dilakukan oleh Trump demi kemakmuran negaranya.

Qatar yang tak berdaya terpaksa menuruti rute ketegangan yang diciptakan oleh Amerika Serikat. Ini benar-benar suatu penghinaan yang nyata. Sayangnya para penguasa Arab sudah kehilangan rasa ketersinggungan dan hanya bergantung dengan politik kekuasaan uang yang mereka miliki.

Semoga hal ini menyadarkan umat Islam bahwa izzah mereka telah dilecehkan oleh Amerika. Dulu umat Islam yang menarik jizyah dari dzimmy, sekarang terbalik. (gtr)

Terpopuler

To Top