Nasional

Siapa dan Bagaimana Track Record Kepala Unit Presiden Yang Mengurus Ideologi Pancasila?

Nusantarakini.com, Jakarta –

Yudi Latif terpilih sebagai Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Yudi Latif didampingi beberapa pengarah antara lain, Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Tri Sutrisno, Syafii Ma’arif, KH. Makruf Amin, Din Syamsuddin, Mahfud MD, Sudhamek dan nama lainnya.

Yudi Latif layak mendapatkan tempat terhormat ini. Tokoh intelektual terkemuka Indonesia ini merupakan penulis tema-tema Pancasila yang rajin. Artikelnya menyebar di beragam media.

Dia mengawali karir intelektualnya dari Masika ICMI, sebuah wadah anak-anak muda di lingkungan ICMI. Kemudian menempuh pendidikan doktoral di ANU, Australia. Disertasinya menyangkut kajian geneologi intelektual Muslim di Indonesia.

Beberapa tahun lalu dia menerbitkan buku dengan judul Negara Paripurna. Buku itu mengantarkan dirinya sebagai inovator pengembangan ideologi Pancasila.

Nasihin Masha dalam satu komentarnya di akun facebook, memasukkan buku Negara Paripurna sebagai salah satu buku serius yang mengupas relevansi Pancasila pasca reformasi.

Sekarang tinggal menunggu kinerja Unit ini agar jangan sekedar menambah lembaga-lembaga yang sudah ada.

Agenda mendesak bagi Yudi Latif bagaimana unit kerja yang dipimpinnya dapat populer dan diterima secara luas lintas segmen. Untuk itu, menempatkan lembaga sebagai melting pot gagasan-gagasan keindonesiaan musti diprioritaskan. Lembaga tidak hanya terjebak rutinitas seperti membuat MOU-MOU dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi, Ormas, Lembaga Negara dan LSM.

Bila perlu, lembaga pengembangan ideologi ini dapat menjadi pusat urat syaraf ideologi pembangunan semesta di Indonesia. Untuk hal itu, diperlukan rancang gerakan, relawan Pancasila, dan inovasi-inovasi lainnya guna membuat Pancasila sungguh-sungguh milik setiap segmen dan golongan. Alhasil, Pancasila menjadi ideologi kenegaraan yang dinamis dan terbuka, bukan tertutup, apalagi hanya milik eksklusif golongan politik tertentu.

~ Syahrul Efendi Dasopang, Direktur The Indonesian Reform Institute

Terpopuler

To Top