GAWAT. Buwas: Ahok Dianggap Ikut Mendukung Peredaran Narkoba di Jakarta!

Nusantarakini.com, Jakarta –

Sangat mengejutkan apa yang diungkapkan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Polisi Budi Waseso di Gedung BNN, Jakarta Timur, Senin (22/5).

Kepala BNN yang akrab disapa dengan nama Buwas ini menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dibawah kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) terlibat dalam penyebaran narkoba di tempat hiburan malam. Pasalnya, Pemprov DKI di bawah Ahok dinilai tidak serius dalam usaha menutup tempat hiburan malam yang terbukti menyebarkan narkoba.

Buwas berkata, “Kalau pemprov mau main-main, ya silahkan saja, itu bukti ada keterlibatan. Dia ikut mendukung peredaran narkoba di Provinsi DKI Jakarta”.

Menurut Buwas, Ahok yang kini sudah mendekam di penjara, tidak memiliki komitmen untuk menutup tempat hiburan malam, yang juga diduga juga sebagai tempat beredarnya narkoba. “Kita sudah komit juga, jangan omdo ‘please’ buktikan. Ini kita bicaranya nyawa manusia, mudah-mudahan paham,” tegas Buwas.

Buwas menilai selama ini Ahok hanya peduli pada pendapatan Pemda DKI dari retribusi tempat hiburan tanpa mempertimbangkan dampak sosial yang ditimbulkan. “Dia hanya bicara soal uang hasil dari hiburan, mereka tidak bicara nyawa warganya. Dengan alasan rugi, nanti kalau tutup tidak punya income. Kita harus konsisten dan berkomitmen,” papar Buwas.

Buwas juga menilai Ahok selama ini tidak serius dan hanya omong kosong saja dalam pemberantasan narkoba. Sebagai Kepala BNN, Buwas tidak mau main-main dalam pemberantasan narkoba. “Kita tidak bisa main – main, jangan hanya omong-omong. Saya kira sesuai yang disampaikan Pak Ahok waktu itu kita pertemuan di Halim (Perdanakusuma, Jakarta), dihadiri seluruh pengusaha hiburan malam harus berkomitmen, mereka bersedia, nyatanya kan tidak,” ujarnya.

Lebih lanjut Buwas menilai Ahok tidak mengindahkan perintah Presiden Joko Widodo, untuk memberantas narkoba di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta. Seperti kita ketahui Presiden Joko Widodo pernah menyatakan bahwa Indonesia darurat narkoba.

Pertanyaannya, mengapa Ahok terkesan main-main dalam pemberantasan narkoba di Jakarta? Mungkin pihak BNN perlu menelisik lebih jauh apakah ada keterlibatan bandar narkoba dalam hal ini. (*mk)