Hegemoni Ekonomi Digugat Sedikit Saja, Reaksi Tirani Minoritas Sudah Kalap

Nusantarakini.com, Jakarta –

Indonesia tengah merestrukturisasi dirinya sendiri yang didorong rakyat yang baru siuman untuk membentuk Indonesia yang lebih proporsional dan distributif secara ekonomi.

Sebab sudah sejak lama rakyat dibungkam dan ditidurkan bahwa struktur ekonomi yang dihegemoni minoritas tiranik bukanlah suatu persoalan. Di luar yang diduga, kemunculan Ahok yang mengundang anti pati sebagai penguasa politik di DKI, membangkitkan rakyat dari tidur panjang. Kemudian bergerak menuntut dekonsentrasi ekonomi. Sebab disadari, konsentrasi ekonomi di bawah minoritas yang makin rakus itulah pangkal segala pangkal kelemahan dan ketertindasan ekonomi mayoritas rakyat.

Kemunculan Ahok menjadi sarana yang mengantarkan rakyat untuk merdeka dari kungkungan ekonomi kaum minoritas tiranik.

Akibatnya, rakyat bergerak membela diri dan mencegah tirani minoritas agar jangan juga mengangkangi politik di DKI. Hasilnya Ahok kalah pada Pilkada DKI.

Rupanya tirani minoritas di sektor ekonomi tersebut tidak terima dan bergerak menghancurkan kesadaran mayoritas rakyat. Sekarang mereka melancarkan demo hingga berbagai negara. Jelas itu hanya bisa dikerjakan oleh jaringan minoritas tirani dengan kekuatan uang.

Jika sebelumnya mereka mengecam penggunaan sentimen agama dan etnik sebagai sarana memukul lawan politik, sekarang tirani minoritas inilah yang getol memanfaatkan agama dan etnik sebagai alat konsentrasi massa. Betul-betul hipokrit yang mengancam integritas nasional. Bahkan dapat diduga mereka pulalah yang menekan dengan isu lepas dari Indonesia pada wilayah-wilayah tertentu.

Tapi rakyat sudah terlanjur siuman dan mulai jeli mengenali tipu muslihat minoritas tiranik tersebut. Rakyat akan tetap bersatu mencegah Indonesia agar tidak terperkosa oleh tirani minoritas yang dirasakan rakyat sangat licik dan bengis. (gft)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *