Nasional

Waspadalah! Jika Ahok Dipromosikan Dapat Nobel, Tandanya Indonesia Di-Timor Timurkan?

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Gelagat jahat terlihat dari perkembangan kasus Ahok yang tidak tahu diri. Plot membuat Ahok jadi tokoh HAM internasional makin kentara busuknya. Berbagai liputan internasional yang ditengarai diageni oleh satu agen media asing di Indonesia berembus busuk hingga sampai ke Eropa dan Amerika.

Terbaca busuknya tangan-tangan tak terlihat bekerja untuk menghancurkan citra Indonesia. Seolah-olah hukum tak berlaku untuk Ahok dan berat sebelah.

Betul. Selama ini hukum yang dikangkangi para plutokrasi, pihak yang selama ini ditengarai berada di belakang Ahok, selalu tumpul terhadap beragam kasus yang melibatkan Ahok. Korupsi reklamasi, hingga hari ini tidak menyentuh Ahok sebagai gubernur saat itu. Padahal Sanusi, anggota DPRD DKI sudah dihukum. Jelas tidak masuk akal, pihak eksekutif tak terlibat.

Tatkala Ahok dihukum dua tahun oleh kasus penodaan terhadap agama Islam dan jelas melalui proses hukum yang diragukan oleh umat Islam karena perangkat hukum berada dalam pengaruh kekuasaan yang berpihak pada Ahok, bagaikan sebuah orkestra yang dikonduktori oleh Adie MS, di berbagai daerah tiba-tiba kayak natalan saja. Pake lilin-lilin segala. Malam-malam pula. Bikin sumuk Indonesia.

Lain lagi di berbagai negara, jaringan pendukung Ahok juga tak kalah hebohnya. Penggalangan aksi dilancarkan. Media-media Internasional dipemgaruhi supaya membicarakan Ahok si peleceh rakyat Indonesia.

Kemana mereka saat Ahok menghancurkan ruang-ruang hidup rakyat kecil di Jakarta. Dari masyarakat nelayan di Teluk Jakarta hingga warga di kitaran Kampung Melayu dihajar oleh Ahok. Kok mereka yang pasang lilin malam-malam beramai-ramai itu padahal listrik nyala, tidak ribut?

Dasar munafik mereka. Mereka juga bergerak ditengarai karena ada dananya.

Namun sebelum tindakan sistematis mereka yang mengarah kepada gaya pra Timor-Timur lepas yang menyedekahkan Piala Nobel ke uskup tersebut, harus diwaspadai. Jika arahnya ke sana, berarti Indonesia berada dalam track menuju pecah berantakan.

Jaringan Yahudi Internasional dan anti Islam pada umumnya akan mendapat landasan dan momen untuk mengacak-acak Indonesia.

Sebelum itu terjadi, disarankan dilakukan pre emptive yang memukul mati plot jahat mereka.

Para pihak, terutama aktor-aktor kunci dari gerakan pengeksploitasian isu Ahok’s Blasphemy menuju disintegrasi Indonesia harus ditangani secara tepat. Bahkan jika memang ada jaringannya mencakup ke istana, tidak boleh dibiarkan. Karena sangat berbahaya bagi kelangsungan Indonesia sebagai rumah rakyat yang belum kunjung memperoleh kemakmurannya.

Para taipan yang diduga sebagai pendukung Ahok tidak boleh dibiarkan merajalela membuat kekacauan di negeri. (ght)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top