Politik

Setelah Ahok Dikalahkan, Giliran Berikutnya Ialah Keluarkan Rommy dan Djan Faridz dari Partai Ka’bah!

Nusantarakini.com, Jakarta

Partai Ka’bah alias PPP modal suaranya dari umat Islam. Tetapi oleh elit-elit yang menyimpang, partai itu dibelokkan untuk mendukung Ahok yang jelas-jelas tidak sesuai dengan kehendak konstituen Muslim. Jika mereka tak percaya, silakan mereka survey sendiri.

Setelah Ahok yang tidak disukai oleh pemilih Muslim itu tumbang, kini PPP mengalami demoralisasi besar-besaran. Harusnya Rommy dan Djan Faridz harus tumbang dari Partai Ka’bah.

Kenapa? Sudah mendukung Ahok yang bukan Muslim, terindikasi sebagai distributor sembako terlarang, anehnya lagi, kedua pimpinan PPP yang tadinya bertikai, malah menyatu dalam pelukan calon yang diduga disokong oleh kekuatan konglomerat.

Ajaib bukan, di bawah ka’bah kedua orang itu, Rommy dan Djan Faridz pecah, padahal itulah lambang partainya, sementara di bawah Ahok, mereka membulat.

Jangan kaget jika rakyat berkomentar ketus, dasar partai persatuan pulus.

Demoralisasi yang melanda PPP ini harus diobati. Yang mengobatinya tentu bukan orang yang membawa penyakit demoralisasi. Karena mereka yang justru sumber demoralisasi itu.

Karena itu, konstituen dan loyalis PPP maupun para aktivis reformis PPP harus bertindak segera. Mereka harus menyatukan agenda untuk menyingkirkan biangkerok demoralisasi Partai Ka’bah tersebut.

Mereka harus memulihkan PPP layaknya partai yang berkiblat kepada Ka’bah, bukan pulus. Jika tidak, partai ini hanya menjadi medioker dan sasaran olok-olok umat saja. Umat sudah malu dengan PPP yang mendukung penista agama.

Sekarang tokoh seperti putranya Hasan Metarium, harus berani menggalang dukungan untuk memulihkan moral PPP sekaligus mereformasinya.

Kuncinya adalah menyiangi partai itu dari anasir oportunis dan mengangkat kalangan reformis dan militan yang tidak suka mengandalkan fulus.

~ John Mortir

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top