Warkop-98

Martimus Amin: Video Hitam Ahok, Membelah NKRI

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Membanjirnya simpati dan dukungan warga non-muslim terhadap Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (ASA)  Cagub dan Cawagub DKI Jakarta pada putaran kedua telah menimbulkan kepanikan amat sangat kubu Ahok.

Warga Tionghoa, suku Batak dan ratusan pastur di Jakarta mendeklarasikan dukungan kepada ASA.

Masyarakat luas  telah menyadari dan menangkap kejujuran tanpa balutan topeng kedustaan atas sikap elegan, intelektual, program dan penghargaan terhadap kemajemukan paslon ASA.

Dalam dialog debat antara  paslon dua jari dan tiga jari yang diselenggarakan Kompas TV, ahok ditelanjangi habis saat mengumbar seribu janji jika terpilih akan menyalurkan bantuan terhadap masjid, marbot, menghajikan dan mengumrohkan masyarakat. Kemudian disindir telak oleh Paslon Anis, “Mengapa iming-iming bantuan dibahas hanya untuk umat Islam. Bagaimana  dengan umat nasrani dan bagi yang beragama lain?” Sindiran tajam Anies membuat Ahok bengong dan terdiam seribu bahasa.

Ahok sudah demikian kalap, kedustaan demi kedustaannya terbongkar. Ia hanya politisi hitam yang menghalalkan segala cara termasuk isu SARA untuk meraup suara non-muslim. Kebohongannya sudah terbongkar dan diketahui publik.

Maka untuk mensolidkan dukungan non-muslim tersebut ia kembali menggunakan jurus adu domba meng-upload video kampanye hitam SARA yang menampilkan slide tulisan anti Cina dan gambar iklan orang-orang berpeci dan berbaju koko putih melakukan kerusuhan pada peristiwa Mei 98. Skenario fitnah dan adu domba  mengerikan kembali dimainkan Ahok paska menista Al Maidah 51.

Saya adalah saksi hidup saat kejadian Mei 98. Seperti pernah saya ulas dalam artikel berjudul “Peristiwa Mei 98.” Detik-Detik Reformasi jilid 2 di media ini, posisi saya saat itu berada di kampus UI menyaksikan mimbar bebas yang dihadiri para tokoh. Tak lama berselang acara terjadi tundakan anarkhis dilakukan gerombolan dan masyarakat miskin kota yang saat itu mayoritas bersimpati dan pendukung PDIP. Tak ada orang Islam berpeci dan berpakaian putih sebagaimana kebanyakan santri dan orang-orang saleh yang sering pergi kepengajian majelis taklim.

Orang Islam puritan tidak akan melakukan tindakan keji dan brutal. Dalam aksi bela Islam yang dihadiri jutaan massa pun, jangankan rusuh, pot bunga tersenggol dan kotoran di jalan pun tidak ada.

Video kampanye SARA Ahok sungguh merupakan fitnah dan adu domba yang keji dan tidak dapat ditolerir lagi. Tujuannya membuat video jelas dapat ditebak.

Pertama, selain untuk mensolidkan kembali dukungan warga non-muslim yang mulai tergerus, Ahok mencoba memancing emosi masyarakat supaya membuat kerusuhan sehingga pilkada putaran kedua ditunda.

Kedua, Ahok menginginkan NKRI menghadapi situasi chaos dan bubar melalui provokasi video kampanye hitamnya. Sebagaimana sering dilakukan para pengkhianat negara dan bangsa, Ahok sedang menciptakan politik bumi hangus.

TNI dan rakyat pada akhirnya semakin mengerti siapa sesungguhnya patriot dan pengkhinat yang ingin merusak kebinekaan dan menghancurkan NKRI.

*Martimus Amin, pengamat hukum dan politik. [mc]

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top